JAKARTA-Pertumbuhan industri non-migas pada triwulan I tahun 2013 mencapai 6,69%. Industri makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap total PDB sekitar 6,96% dan terhadap total industri non-migas sebesar 33,79%,jika dibandingkan dengan sektor industri lainnya pada triwulan I tahun 2013. Sedangkan, terhadap penerimaan devisa sektor industri non-migas melalui investasi, industri makanan dan minuman juga mampu memberikan kontribusi yang signifikan. Pada tahun 2012, nilai investasi industri ini sebesar Rp. 63,65 triliun atau meningkat bila dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun 2011 yang mencapai Rp. 60,53 trilyun. Peningkatan tersebut didukung oleh program hilirisasi industri agro yang disambut baik oleh banyak investor dalam dan luar negeri.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Euis Saedah saat membuka Pameran Produk Industri Makanan dan Minuman di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, (28/5).
Dirjen IKM mengatakan, program hilirisasi industri agro yang dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian telah mencapai hasil-hasil yang cukup baik, antara lain: Pertama, utilisasi kapasitas industri minyak goreng kelapa sawit yang meningkat dari 45% pada tahun 2010 menjadi lebih dari 70% pada tahun 2012. Selain itu, pergeseran tren ekspor yang awalnya didominasi oleh CPO, berubah menjadi ekspor produk hilir yang bernilai tambah tinggi seperti oleo food dan oleo chemical. Investasi di industri hilir kelapa sawit lebih dari Rp. 18 triliun sehingga tren penggunaan CPO sebagai bahan mentah semakin meningkat.