Paket Kebijakan Ekonomi Belum Sentuh Sektor Tenaga Kerja

Thursday 1 Oct 2015, 2 : 24 pm

JAKARTA-Sudah dua kali paket kebijakan ekonomi diluncurkan oleh Presiden Jokowi. Namun sayang, paket kebijakan belum ada yang menyentuh persoalan ketenagakerjaan secara utuh dan komprehensif. “Bahkan tak memperlihatkan integrasi antara kebijakan ekonomi, perindustrian dan perdagangan dengan ketenagakerjaan. Seolah semua investasi dalam industri dan perdagangan tak ada korelasi dengan tenaga kerja,” kata anggota Komisi IX DPR F-PDIP Rieke Dyah Pitaloka dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Oleh karena itu, Oneng-sapaan akrabnya mempertanyakan untuk siapa sebenarnya paket ekonomi ini. “Untuk meningkatkan kehidupan ekonomi rakyat atau sekedar untuk mengundang investasi dan menghasilkan keuntungan ekonomi bagi segelintir orang,” ungkapnya seraya bertanya.

Disisi lain, kata Oneng, paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan tersebut tidak ada hubungannya dengan “trilayak” seperti yang dijanjikan pada saat Pilpres. “Kerja Layak, Upah Layak dan Hidup Layak bagi Rakyat Pekerja,” ucapnya

Menurut Rieke, harus menjadi politik tetap pemerintah untuk lahirkan kebijakan yang mendorong terciptanya lapangan kerja. “Juga melindungi hak-hak pekerja yang simultan dengan perlindungan dan penguatan terhadap industri dan pengusaha nasional,” tutur dia lagi.

Berdasarkan catatan sejumlah industri telah melakukan efisiensi, termasuk pengurangan jam kerja hingga PHK karyawan. Adapun empat sektor yang paling banyak melakukan pemutusan kerja (Januari-September 2015) antara lain, industri garmen sekitar 36.000 orang, sepatu sekitar 10.000 orang, elektronik 15.000 orang dan batubara 10.000 orang. Sementara data Kemenaker (Januari 2015-September 2015) menunjukkan total PHK Nasional sejumlah 79.425 orang.

Padahal, lanjut Rieke, pada Desember 2015 Indonesia sudah masuk MEA. Sehingga membutuhkan kebijakan ekonomi yang melindungi dan memperkuat industri nasional, sekaligus menciptakan lapangan kerja, melindungi dan memperkuat pekerja Indonesia. “Jangan sampai paket ekonomi justru ciptakan deindustrialisasi nasional yang lahirkan paket PHK,” imbuhnya. **aec

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kubu Jokowi Siap Patahkan Dalil Prabowo

JAKARTA-Tim Kuasa Hukum Pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla

BNI Bukukan Laba Rp5,33 Triliun di Triwulan I 2024

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan laba