Pangan Ditata, Ekonomi Tumbuh

Thursday 27 Jul 2017, 9 : 32 am
ilustrasi

JAKARTA-Langkah menurunkan kemiskinan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi perlu memerhatikan penataan di sektor pangan. Alasannya sektor pangan, terutama harga beras ikut mempengaruhi perubahan kemiskinan sebanyak 21,8 persen.

“Kalau mau mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penurunan kemiskinan, maka pangan harus ditata dengan baik,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution kemarin, Rabu (26/7/2017).

Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut mengatakan 73 persen dari perubahan tingkat kemiskinan di masyarakat dipengaruhi oleh harga pangan.

Darmin mengatakan apabila ingin mendorong produktivitas pangan, maka yang perlu dilakukan adalah mengembangkan pertanian secara klaster atau kelompok.

“Dalam rangka reforma agraria akan coba melahirkan pengembangan pertanian melalui klaster. Itu adalah kebijakan yang sekarang sudah mulai siap, masih di awal sekali tetapi sudah siap,” ucap dia.

Kemudian, hal yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah peremajaan perkebunan dimulai dengan kelapa sawit dan karet, lalu kemudian mencoba masuk ke kelapa, cokelat, dan tebu.

“Selain bibit, juga akan difasilitasi gudang, pengering, dan kemudian logistiknya. Nanti juga akan dibangun pasar pengumpul, di mana petani atau pedagang kecil bertemu dengan pedagang besar,” pungkasnya. ***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PMK Soal Cukai Rokok Rugikan Usaha Kecil

JAKARTA-Kalangan DPR kecewa dengan penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor
walaupun pertumbuhan penjualan domestik pada tahun berjalan September 2021 tercatat melambat 7,4 persen (year-on-year), tetapi UNVR mampu membukukan penjualan bersih sebesar Rp30 triliun

UNVR Siap Tebar Dividen Final Rp71/Saham, Pengendali Akan Kantongi Rp2,3 Triliun

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Unilever Indonesia Tbk