Menurut data Kadin, sebanyak 30-40% kegiatan perdagangan dan industri manufaktur Indonesia berpusat di Jabodetabek dan Karawang.
Banjir telah meningkatkan kerugian yang ditanggung pengusaha akibat terganggunya pengoperasian kegiatan produksi di sektor industri, dan kerusakan sarana dan prasarana produksi.
Selain itu terhambatnya arus distribusi bahan baku dan barang jadi, serta terjadinya pembatalan transaksi bisnis sampai timbulnya klaim atau tuntutan dari pihak pembeli di luar negeri, juga mengakibatkan kerugian yang besar bagi dunia usaha.
“Yang dikhawatirkan, jika tidak ada kesungguhan pembangunan DAS di hulu dan hilir, pengusaha akan mempertimbangkan melakukan relokasi pabriknya ke negara lain. Terlebih terdapat beberapa negara pesaing yang juga memiliki upah buruh yang lebih rendah, memiliki insentif tax holiday, memiliki harga bahan baku serta energi yang lebih rendah dan juga birokrasi yang lebih baik,” terangnya.
“Ini menunjukkan bahwa kesungguhan pembangunan DAS di hulu dan hilir akan sangat menentukan pembangunan kita diberbagai sektor. Ini harus menjadi perhatian sungguh-sungguh pemerintah”, tegasnya.