Pemilu Makin Dekat, Jokowi Effect Tak Dongkrak Elektabilitas Capres 2024

Monday 25 Jul 2022, 6 : 52 pm
Presiden RI Joko Widodo/Sumber Foto: Setkab.go.id
Presiden RI Joko Widodo/Sumber Foto: Setkab.go.id

JAKARTA-Hasil survei Development Technology Strategy (DTS), menyebutkan bahwa dukungan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) terhadap kandidat calon presiden (capres) di Pemilu 2024 tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan elektabilitas calon.

Jokowi effect untuk mendongkrak kandidat capres 2024 disebut tidak signifikan karena faktor kepentingan

“Tentu Pak Jokowi harus memelihara keberlangsungan program dia dan juga harus ‘investasi’ hubungan baik dengan siapapun yang berpotensi menang di 2024. “ kata Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Gun Gun Heryanto pada Senin (25/7/2022).

Gun-gun menyebutkan Jokowi tidak pernah secara gamblang menyebutkan akan mendukung siapa?

Meski kerap kali Jokowi dekat dengan salah satu calon, namun menurut Gun Gun itu masih samar.

Bahkan dia yakin, Jokowi tidak akan buka suara sampai hari H pemilu, 14 Februari 2024.

“Di belakang panggung, dia salah satu bentuk politik yang akan menentukan konsolidasi politik dalam pilpres 2024. Nah kesamaran itu, komunikasi tersamar dari apa yang dilakukan Pak Jokowi menyebabkan Jokowi effect sampai sekarang tidak terlalu terasa pada salah satu nama calon,“ jelas Gun Gun.

Dalam survei tersebut, tiga nama calon kandidat teratas adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Dengan atau tanpa ‘endorse’, dari Jokowi, elektabilitas dan popularitas mereka bergerak dinamis.

Namun masih ada sejumlah kandidat yang elektabilitasnya naik perlahan, padahal pemilu makin dekat.

Gun Gun mengingatkan, ada dua gaya yang disukai masyarakat indonesia.

Presiden Jokowi unggul pada pemilu 2014 dan 2019 dengan gaya equalitarian, yang merangkul, turun ke bawah, gampang dicerna. S

ementara sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggunakan gaya destructuring style yang rapi dan terorganisir.

“Posisi itu akan terulang di 2024, ini adalah pertarungan dua gaya tersebut,” imbuh Gun Gun.

Tentukan Capres

Sementara itu, terkait dengan hasil survei Development Technology Strategy (DTS) Indonesia yang menunjukkan pembentukan koalisi dini partai-partai belum berdampak merata kepada elektabilitas anggota koalisi, menurut pengamat politik Ray Rangkuti menjelaskan temuan itu memperkuat terminologi politik di Indonesia yakni elektabilitas partai ditentukan oleh partai dengan segala aktivitasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

KPU Nyatakan Lengkap, Hanura Sudah Bisa Ikut Pemilu 2019

JAKARTA-Ketua Tim Verifikasi DPP Partai Hanura Sutrisno Iwantono menegaskan Partai

Diskon Tiket Pesawat, Pariwisata Lokal Hanya Untuk Daerah Zero Virus Corona

JAKARTA–Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan pemberian diskon tiket dan sejumlah