Pemilu Makin Dekat, Jokowi Effect Tak Dongkrak Elektabilitas Capres 2024

Senin 25 Jul 2022, 6 : 52 pm
Presiden RI Joko Widodo/Sumber Foto: Setkab.go.id
Presiden RI Joko Widodo/Sumber Foto: Setkab.go.id

Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia itu juga menyarankan agar koalisi segera mengambil langkah pendekatan untuk memperlihatkan upaya mereka terhadap seorang calon.

Misalnya seperti Koalisi Indonsia Bersatu (KIB) yang belum menetapkan satu nama tapi KIB sudah menunjukkan gelagat pada calon tertentu.

Menurut Ray, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) harus memperjelas kecenderungan terhadap nama calon. Sebelumnya, KIB memang diidentikkan dengan nama Ganjar Pranowo, namun hal itu masih belum cukup kuat.

Menurutnya, temuan survei DTS memberikan sinyal kuat bahwa partai harus mencalonkan sosok yang populer di masyarakat untuk mendongrak suara partai.

“Jadi, saya kira temuan DTS itu memberi sinyal yang kuat kepada koalisi kalau mereka tetap ngotot mencalonkan orang yang tidak begitu populer di tengah masyarakat. Risikonya, bukan saja calon mereka tidak terpilih tapi partainya mereka juga drop,” tambah Ray.

Sebaliknya, ketika partai mengajukan nama calon presiden yang populer di tengah masyarakat, memang ada kemungkinan terpilih atau tidak.

Namun, hal itu dapat berimplikasi pada kenaikan suara partai.

“Jadi misalnya kalah di pilpres tapi kan setidaknya di pileg masih dapat suara,” pungkasnya. ***

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pacu SDM Kreatif, BEKRAF Luncurkan IKKON 2016

JAKARTA-Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan program Inovatif dan Kreatif melalui

LPSK Minta Polres Jaksel Segera Hentikan Penyidikan Kasus Dugaan Tersangkakan Korban Pengeroyokan

JAKARTA-Tenaga Ahli Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Syahrial Martanto