Pendapatan Fast Food Indonesia Ditargetkan Tumbuh 15% Jadi Rp7,5 Triliun pada 2024

Monday 20 Nov 2023, 6 : 40 pm
by
PT Fast Food Indonesia Tbk

JAKARTA-Pendapatan konsolidasi PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) ditargetkan sebesar Rp7,5 triliun pada 2024.

Target tersebut 15% di atas proyeksi pendapatan  FAST tahun 2023 yang sebesar Rp6,5 triliun.

Direksi FAST dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/11) mengemukakan, pihaknya berencana  menambah sebanyak 20 gerai KFC baru dan 5 Gerai Taco Bell baru pada tahun 2024.

Hingga September 2023, FAST membukukan pendapatan sebesar Rp4,62 triliun, tumbuh 7,03% dari Rp4,32 triliun pada Januari-September 2022.

“Pencapaian tersebut mencerminkan 70,76% dari target pendapatan Rp6,5 triliun tahun 2023,” tulis Direksi FAST dalam materi paparan public yang disampaikan, Senin (20/11).

Pertumbuhan pendapatan disertai peningkatan beban pokok pendapatan FAST sebesar 6,37% jadi Rp1,72 triliun pada Januari-September 2023, dari Rp1,62 triliun pada periode sama 2022.

Namun, laba kotor naik 7,43% jadi Rp2,89 triliun, dibanding  Rp2,69 triliun pada januari-September 2022.

Di sisi lain, beban penjualan dan distribusi FAST juga meningkat 11,6%, dari Rp2,2 triliun pada Januari-September 2022, jadi Rp2,4 triliun pada periode sama 2023.

Beban umum dan administrasi naik 19,95% jadi Rp631,17 miliar per September 2023.

Akibatnya, FAST menderita rugi usaha Rp146,62 miliar pada Januari-September 2023.

Pada periode sama 2022, FAST laba usaha Rp20,48 miliar.

Adapun rugi periode berjalan emiten beraset Rp3,77 triliun per September 2023 mencapai Rp152,42 miliar pada Januari-September 2023, membengkak hingga 788% dibanding rugi Rp17,16 miliar pada Januari-September 2022. (ANES)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK Hentikan 28 Kegiatan Usaha Tanpa Izin

JAKARTA-Satgas Waspada Investasi menghentikan 28 kegiatan usaha yang diduga melakukan

Kunjungi Garut, Basuki Fokus Tangani Tanggap Darurat Banjir

JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau