Penerbitan Surat Utang Korporasi di 2022 Diprediksi Capai Rp151 Triliun

Saturday 18 Dec 2021, 10 : 05 pm
Pefindo memberikan peringkat idA kepada ERAA, dengan outlook untuk peringkat perusahaan di level 'Stabil'. Peringkat ini berlaku hingga 1 September 2022.
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan, penerbitan surat utang korporasi di 2022 berkisar Rp102,4 triliun-Rp151,2 triliun, sedangkan realisasi hingga akhir 2021 diprediksi sekitar Rp109,9 triliun-Rp133,6 triliun.

Proyeksi tersebut disampaikan Direktur Pefindo, Hendro Utomo dalam konferensi pers “Media Forum Pefindo” di Jakarta, Kamis (16/12).

“Penerbitan surat utang akan ada di kisaran Rp102,4 triliun-Rp151,2 triliun, dengan kecenderungan ke atas yang mendekati proyeksi optimistis kami,” kata Hendro.

Dia menyebutkan, besaran proyeksi penerbitan surat utang korporasi pada tahun depan tersebut seiring dengan jumlah surat utang yang akan jatuh tempo di 2022 mencapai Rp150,9 triliun yang didasari data per 30 November 2021.

Hendro merincikan, nilai jatuh tempo surat utang korporasi di 2022 mencapai Rp21,3 triliun di kuartal pertama.

Sedangkan, pada Kuartal II-2022 sebesar Rp43 triliun dan pada kuartal ketiga dan keempat masing-masing sebesar Rp45,6 triliun dan Rp41 triliun.

Adapun persentase nilai jatuh tempo surat utang korporasi berdasarkan industri, tercatat perbankan mencapai 16,9 persen, perusahaan pembiayaan sebesar 15,57 persen, lembaga keuangan khusus sebesar 10,12 persen, telekomunikasi sebesar 8,92 persen, konstruksi sebesar 7,35 persen dan selebihnya pada industri pulp and paper, listrik dan energi, pembiayaan dan lain-lain.

Sementara itu, Hendro menyampaikan bahwa mandat pemeringkatan yang diterima Pefindo menunjukkan bahwa penerbitan obligasi yang belum terealisasi mencapai Rp42,4 triliun per 30 November 2021.

Jumlah tersebut didominasi oleh perusahaan pembiayaan sebesar 17,22 persen (Rp7,3 triliun), pertambangan 14,15 persen (Rp6 triliun) dan konstruksi sebesar 13,74 persen (Rp5,83 triliun).

Lebih lanjut Hendro mengatakan, realisasi penerbitan surat utang korporasi per 30 November 2021 sudah mencapai Rp98,14 triliun atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp84,45 triliun.

“Jumlah penerbitan terbesar terjadi di September 2021 yang mencapai Rp16,42 triliun,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Putut: 7 Tantangan Menghadang Presiden Mendatang

TANGERANG-Konsultan Komunikasi Politik, AM Putut Prabantoro mencatat ada 7 (tujuh)

Semester I-2020, RELI Alami Lonjakan Laba Bersih 282,79%

JAKARTA-Kendati pandemik Covid-19 masih terus membebani kebebasan berbisnis di Indonesia