Pengeroyok Ade Armando Diduga Kader HTI dan FPI, Petrus: Anies Baswedan Harus Diwaspadai

Saturday 16 Apr 2022, 11 : 17 pm
by
Aksi Bela Rocky Gerung Harus Pakai Akal Sehat
Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat Nusantara) Petrus Selestinus

JAKARTA – Sinyalemen Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie bahwa para pengeroyok pegiat Medsos Ade Armando, pada 11/4/2022, diduga berasal dari para mantan anggota dan/atau simpatisan HTI dan FPI yang saat ini menjadi relawan Anies Baswedan, merupakan suatu peringatan akan perlunya “kewaspadaan nasional”.

Alasannya karena akhir-akhir ini terdapat gejala dimana terjadi kemerosotan terhadap kewaspadaan nasional di tengah menguatnya perilaku Intoleran, radikal dan teroris  oleh sebagian orang yang mencoba menggantikan ideologi negara Pancasila dengan Ideologi Khilafah yang menjadi momok menakutkan bagi Masyarakat karena mengancam eksistensi NKRI.

“Apa yang dikatakan oleh Grace Natalie adalah ajakan untuk meningkatkan kesadaran bela negara, yang akhir-akhir ini mengalami kemerosotan karena pragmatisme dalam politik yang melanda hampir semua elit Partai Politik dan adanya kemerosotan rasa nasionalisme di kalangan anak muda,” ujar Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara (PEREKAT NUSANTARA), Petrus Selestinus di Jakarta, Sabtu (16/4).

Grace Natali melihat, meskipun HTI dan FPI sudah dibubarkan, akan tetapi gerakan yang mengarah kepada perilaku Intoleran, Radikal dan Teroris masih saja terjadi, sebagaimana Densus 88 telah banyak menangkap pelaku-pelakunya.

Karena itu pernyataan Grace Natalie bahwa para pelaku pengeroyok Ade Armando diduga berasal dari para mantan anggota dan simpatisan Front Pembelas Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sangat beralasan.

Apalagi HTI dan FPI adalah pendukung  Anies Baswedan ketika menjadi Calon Gubernur DKI Jakrta 2017 lalu.

Meskipun Anies Baswedan dalam kesempatan lain membantah kesan publik bahwa dirinya bukan Gubernur Ekstrimis dan Radikal, akan tetapi oleh karena barisan pendukungnya disebut-sebut para mantan anggota HTI dan FPI, maka tidaklah salah kalau publik mulai memetakan mana calon pemimpin masa depan yang berjiwa Pancasilais dan mana yang bukan.

Nuansa dimana Anies Baswedan memiliki kedekatan dengan kelompok yang selama ini diposisikan sebagai kelompok garis keras yang sering berperilaku intoleran dan radikal, bahkan dihubungkan dengan kelompok 212.

Hal itu nampak jelas sejak Anies Baswedan mulai memasuki kampanye Pilkada DKI 2017 dan memenangkan Pilkada DKI.

“Anggota FPI dan HTI pasca pembubaran, mereka terus menerus berkiprah dan bermetamorfosa mencari bentuk,” ujarnya.

Sehingga bisa saja format yang paling sederhana adalah dengan membentuk Relawan bagi Capres 2024, adalah yang chemistry secara ideologi adalah Anies Baswedan.

Dan melalui relawan Capres Anies Baswedan mereka akan dengan mudah mengkonsolidasikan kekuatan kelompoknya agar tidak tercerai berai dalam kepentingan ke depan termasuk pendanaan.

TUGAS NEGARA BELUM TUNTAS

Pernyataan Grace Natalie juga mengingatkan semua anak bangsa bahwa tugas Pemerintah belum tuntas dan belum cukup hanya dengan membubarkan HTI dab FPI.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

UNIKA ATMA JAYA

SDM Berkualitas Solusi Tantangan Industri 4.0

JAKARTA – Temasek dan Google memprediksi pertumbuhan ekonomi internet Indonesia pada

Indonesia Gandeng Denmark Bidik Pengembangan EBT Yang Ekonomis

JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menjalin kemitraan