Pertumbuhan Uang Beredar M2 Meningkat

Tuesday 9 Dec 2014, 12 : 24 am
by
ILustrasi

JAKARTA-Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada Oktober 2014 kembali meningkat. Posisi M2 pada Oktober 2014 tercatat sebesar Rp4.024,2 Triliun, atau tumbuh 12,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan September 2014 yang sebesar 11,9% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengatakan berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan tersebut terutama berasal komponen Uang Kuasi (Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas). Pertumbuhan komponen M1 (Uang kartal dan simpanan giro Rupiah) dan Uang Kuasi masing-masing tercatat sebesar 9,8% (yoy) dan 13,7% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,4% (yoy) dan 13,1% (yoy).

Sedangkan berdasarkan faktor yang mempengaruhi, jelasnya naiknya pertumbuhan M2 pada bulan Oktober 2014 dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah ditengah pertumbuhan kredit yang masih melambat. Sesuai pola tahunannya, ekspansi keuangan Pemerintah terjadi pada triwulan terakhir sejalan dengan peningkatan aktivitas belanja Pemerintah menjelang akhir tahun. Sementara itu, kredit perbankan pada Oktober 2014 tercatat sebesar Rp3.587,4 Triliun, tumbuh 12,4% (yoy), melambat dibandingkan September 2014 (12,6%;yoy). “Perlambatan pertumbuhan kredit ini sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Suku bunga simpanan dan kredit perbankan masih terus meningkat. Pada Oktober 2014, rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 6 dan 12 bulan tercatat sebesar 9,38% dan 8,77%, meningkat dibandingkan September 2014 yang masing-masing sebesar 9,36% dan 8,73%. Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit. Rata-rata suku bunga kredit di Oktober 2014 tercatat sebesar 12,93%, meningkat dibandingkan September 2014 sebesar 12,88%.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Menjadi Satu Faktor Pemicu Konflik

SEMARANG-Eskalasi konflik di Indonesia diprediksi masih akan terus meningkat di

Asing Masih Terus Bukukan Net Sell

JAKARTA-S&P turun 1.32% kemarin akibat kekhawatiran ekonomi Eropa setelah memburuknya