Petrus: NTT Tak Boleh Dijadikan ‘Bunker’ Bagi Teroris dan HTI

Saturday 19 May 2018, 1 : 38 pm
by
Koordinator TPDI, Petrus Salestinus

Apalagi kemampuan personil Polri di NTT masih jauh dari memadai, karena yang dihadapi adalah teroris terlatih bukan dengan penjahat kampung.

Dengan demikian permintaan Gubernur NTT Frans Lebu Raya agar Kepala BIN, Polri dan Petugas di Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan Rumah Tahanan (RUTAN) di NTT yang terdapat titipan napiter dipantau dan diawasi secara ketat, merupakan permintaan yang tidak sesuai dengan potensi arus masuknya jaringan teroris ke NTT untuk menyamarkan aktivitas mereka, bahkan sebagai sikap tidak berani tegas, karena sekali teroris bikin ulah dan menjadikan Gereja atau Tokoh Agama sebagai target aksi teror, maka rekasi umat akan sulit dikendalikan yang pada gilirannya akan menimbulkan persoalan sosial yang berkepanjangan, hanya karena Pemerintah Daerah dan Pusat salah mengambil kebijakan.

“Pilihan kebijakan menitip napiter ke Lapas atau Rutan di NTT, memang tidak masuk diakal sehat publik, karena selama ini mayoritas target sasaran teroris adalah Gereja dan Pimpinan Umat, mengapa Napiter justru di tempatkan di Lapas dan Rutan yang daerah dan penduduknya mayoritas beragama Kristen,” kritiknya.

“Bukankah itu berarti mendekatkan teroris dengan target atau obyek sasaran atau setidak-tidaknya keberadaan napiter di NTT merupakan media untuk mempertemukan kelompok teroris yang masih beroperasi di luar untuk mencari kenyamanan ke NTT sekaligus untuk memperkuat sel jaringan mendekati sasaran atau target serangan, karena sejumlah target di Jakarta dan Kota-Kota besar lainnya sudah dalam pengamanan aparat yang sangat ketat,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Frans Lebu Raya menyebutkan bahwa Lapas atau Rutan di NTT yang mendapat titipan adalah Lapas di Kupang, Rutan Sumba Timur dan Rutan Atambua, sehingga dengan demikian dikhawatirkan keberadaan napiter di sejumlah Lapas dan Rutan di NTT di 3 Kota atau Kabupaten di NTT secara perlahan tapi pasti bisa memunculkan benih-benih teroris, benih-benih permusuhan dan rasa dendam akibat aksi teror akhir-akhir ini yang selalu menyasar di sejumlah Rumah Ibadah/Gereja dan Kantor Polisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sasmito Hadinegoro

Sasmito: Jokowi Wariskan Utang Jumbo ke Generasi Prabowo- Gibran

Sebelumnya, salah satu janji Pilpres Jokowi tidak akan menambah utang
Vaksinasi yang kami selenggarakan hari ini adalah bagian dari vaksinasi gotong royong yang telah diselenggarakan Sequis sebelumnya pada 21 Mei 2021 untuk sekitar 500 karyawan Sequis di kantor pusat.

Percepat Program Vaksinasi Nasional, Sequis Gelar Vaksinasi di Kota Medan

MEDAN- PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis) berinisiatif memberikan vaksinasi