Apalagi, sebagian besar publik mulai tidak percaya terhadap Sirekap produk ITB ini.
Bahkan akhir-akhir ini KPU sendiri mulai kehilangan kepercayaan terhadap Sirekap ini, seiring dengan sering matinya server Sirekap ini.
“Dan semakin disorot publik,” ulasnya.
Dia melihat, ketidakpercayaan Publik terhadap Sirekap ini terjadi, disebabkan oleh sikap KPU dan ITB yang tidak transparan.
Ketidaktransparanan ini terjadi sejak proses Pengadaan Sirekap hingga bagaimana Proses bekerjanya Sirekap, Server Sirekap bisa berada di Singapura bahkan disebut di China dan Prancis di bawah penguasaan Alibaba Cloud sebuah raksasa Teknologi Informasi di China yang adalah pihak asing .
“Publik memandang Sirekap bukan lagi sebagai alat bantu Penghitungan Suara, bukan lagi menjadi solusi melainkan Sirekap menjadi problem yang berpotensi membunuh Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat melalui Pemilu, padahal Pemilu itu sendiri merupakan sarana Kedaulatan Rakyat,” pungkasnya