Ia menyatakan, keputusan DKP misalnya menyatakan Prabowo “telah melakukan tindak pidana” penculikan yang tidak saja “tidak layak terjadi dalam kehidupan prajurit dan kehidupan Perwira TNI,” tetapi juga “merugikan kehormatan bangsa dan negara.”
Meski Prabowo dalam pengakuannya mengklaim hanya menculik sembilan aktivis yang kemudian dibebaskan, kata Azwar, kesaksian mereka yang bebas itu menunjukkan bahwa para aktivis lainnya yang masih hilang juga berada bersama mereka.
“Artinya, 13 orang itu, ada dalam satu kelompok dengan mereka yang kemudian dibebaskan, sebagaimana yang kami paparkan juga dalam buku ini,” tuturnya.
Ia melanjutkan, tumpulnya proses hukum, yang berkelindan dengan kepentingan politik dari mereka yang berkuasa, sekali lagi, “tidak berarti bahwa Prabowo bisa bebas dari peristiwa-peristiwa kelam di masa itu, seperti yang diklaim oleh pendukungnya.”
Cawe-cawe Jokowi
Di bagian lain buku ini, juga menyoroti cawe-cawe Presiden Jokowi dalam upaya menyokong Prabowo dan putranya, Gibran.