Selingkuh di Ranjang Kartel

Wednesday 4 Sep 2013, 2 : 30 pm
by
ilustrasi

Ada sosok yang diberi inisial Bunda Putri. Ada menteri yang beraktivitas sampai tengah malam untuk mengurus kuota impor daging sapi. Rekaman itu juga memberi gambaran tentang peran para staf di kantor kepresidenan, para politisi, pebisnis dan calo. Ada juga sosok yang oleh saksi disebut berinisial Sengman. Menjawab pertanyaan majelis Hakim, saksi itu menjelaskan bahwa Sengman adalah utusan presiden.  Intinya, perselingkuhan itu digambarkan dengan sangat gamblang. Rupanya, nilai komisi  dari praktik bisnis yang menyengsarakan rakyat ini sangat besar. Bayangkan, ada politisi yang mendapat jatah komisi sampai Rp 40 miliar.

Sangat luar biasa dan mencengangkan adalah besarnya kekuasaan dan wewenang Bunda Putri. Dia bisa mengarahkan kebijakan dan memengaruhi para pengambil keputusan di tingkat kabinet. Dari rekaman percakapan itu, tergambar sosok penting Bunda Putri yang bisa memindahkan para pejabat di kementerian. Dia bahkan bisa memberi pendapat manakala terjadi reshuffle kabinet.

Powerfull

Dalam rekaman itu, Bunda Putri sempat berucap begini,  ”Nanti, kalau Maret ada reshuffle, ya sudah saja, nanti saya ngomong sama pak lurah; bener apa yang kamu bilang tentang haji susu itu, sudah babat saja, aman. Bunda gituin aja, aman. Bunda disuruh ngurus beliau, emang di atas satu orang, banyak orang, saya tantang.”

Pokoknya, Bunda Putri sangat powerfull. Simak kalimat demi kalimat dari lawan bicara Bunda Putri di telepon berikut ini;  “….. dia kan decission maker, (sedangkan) bunda kan mengondisikan para dicission maker. Kerjaan lebih berat yang mengondisikan para decission maker dari pada yang mengambil keputusan sendiri.”

Percakapan di telepon itu menggambarkan upaya pihak-pihak terkait untuk memecah kebuntuan dari upaya mereka menambah kuota impor daging sapi. Sebab, dibahas juga mengenai alternatif lain manakala opsi pertama dari skenario mereka ditolak. Ada keraguan terhadap kapabilitas seorang menteri, sehingga mereka mengandalkan sosok lain bernama Widhi.

Bunda Putri juga mengemukakan kekecewaannya pada sosok lain yang disebut dengan inisial Haji Susu. Semua permintaan atau saran Haji Susu sudah dipenuhi Bunda Putri, dan Bunda Putri menginginkan agar sosok lain berinisial Pak Lurah tahu perihal ketaatan Bunda Putri pada Haji Susu. Demikian kecewanya sehingga Bunda Putri tak ingin menyapa atau melobi lagi Haji Susu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bupati Banyuwangi Terima Anugerah Pangripta Nusantara Dari Presiden Jokowi

JAKARTA–Prestasi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sudah tak terhitung. Bahkan

Ratusan Perda Tak “Lindungi” Kaum Perempuan

JAKARTA-Ada ratusan peraturan daerah dinilai tak berpihak pada kaum perempuan.