Serap Aspirasi dan Keluhan Petani, DPP HKTI Rayakan Hari Tani Nasional

Monday 26 Sep 2022, 9 : 23 pm
by
Masyarakat Indonesia khususnya insan tani merayakan Hari Tani Nasional yang jatuh setiap tanggal 24 September.

JAKARTA-Masyarakat Indonesia  khususnya  insan tani merayakan Hari Tani Nasional yang jatuh setiap tanggal 24 September.

Tahun ini, DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dibawah kepemimpinan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko merayakannya bersama para petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Acara tersebut terselenggara atas undangan DPD HKTI Provinsi Jawa Barat.

Acara yang berlangsung  Sabtu 24 September 2022 ini dihadiri pengurus  DPP HKTI dan DPD HKTI Jawa Barat.

Selain itu, juga dihadiri oleh para petani binaan HKTI  yang  juga memperlihatan produk pupuk organik buatan petani HKTI.

DPD HKTI Provinsi  Jawa Barat  yang di wakili oleh Ketua Harian Dr Dadang Naser  menyampaikan bahwa petani di Jawa Barat tingkat kehidupannya sebagian besar kurang baik atau tidak sejahtera.

Karena harga produk pertanian sering rendah,  keuntungan kecil.

“Serta sering mendapat kesulitan untuk mendapatkan sarana produksi tanaman,” ulasnya.

Ketua Harian Dr Dadang Naser meminta kepada DPP HKTI agar disampaikan kepada Menteri Pertanian untuk  membantu petani hortikultura agar bisa menampung setiap musim panen, seperti bulan ini petani tidak bisa menjual hasil panen Kol karena harga hanya Rp 1.000/ kg.

Selain itu Dadang meminta bantuan agar pupuk organik buatan petani yg sudah punya e-catalog bisa di pasarkan oleh Kementan ke pasar khusus terkait pembelian oleh negara melalui APBN.

HKTI

Sementara itu Ir. Doddy Imron Cholid selaku  Wakil Ketua Umum DPP HKTI dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Tani tahun ini yang berusia 62 tahun,  sebetulnya ketika itu terjadi perubahan undang- undang  yang mengatur petani dan tanah dan Agrarische Wet menjadi Undang- Undang Pokok Agraria, yang semula tanah itu di kuasai negara saat ini negara hanya mengatur peruntukan, penggunaan, persedian dan pemeliharaan tanah.

“Dengan Undang-Undang  ini tanah harus memberikan kemakmuran yang setinggi-tingginya kepada masyarakat.  Akan tetapi faktanya masih banyak yang belum mempunyai tanah dan pasti banyak petani yang miskin. Sementari dilain pihak banyak badan hukum swata yang memilik tanah ribuan bahkan ratusan ribu hektar, terjadi ketimpangan struktur penguasaan tanah,” ujar Doddy.

Saat ini, lanjut Doddy, DPP HKTI sedang membantu mencoba menyelesaikan persoalan ini atas perintah Ketua Umum  HKTI Moeldoko, serta rekomendasi hasil RAKERNAS  HKTI yang harus melaksanakan konsolisadi organisasi yang dilaksanakan secara langsung ke daerah maupun secara online.

Selain itu, Doddy juga menangkap apa  yang dinginkan oleh petani seperti membantu menanggulangi masalah harga tanaman hortikultura yang sering pada saat panen raya harga jadi murah, selain itu juga pupuk bersubsidi sangat sulit sekali didapatkan.

 “Tentu saja apa yang disampaikan oleh petani sudah menjadi kewajiban HKTI sebagai oraganisasi yang menjebatani keinginan petani melalaui Ketua Umum  DPP HKTI akan di sampaikan kepada menteri terkait,” tandasnya.

Dalam kesempatan peringantan Hari Tani  Nasional ini juga dilalukan panen Cabe, Kol, Tomat dan Jeruk yang dipupuk dengan pupuk organik buatan petani sendiri dan  hasil sangat luat biasa, serta dilakukan penanaman pohon kopi robusta yang sangat baik di Pangalengan dan hasil kopi ini sudah di ekspor ke berbagai negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenpar Gandeng Visa Promosikan Wonderful Indonesia

JAKARTA-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng perusahaan teknologi pembayaran global Visa untuk

Kekerasan Gerogoti Keutuhan NKRI

JAKARTA-Ketua MPR Sidarto Danusobroto mengakui kekerasan terhadap kelompok minoritas yang