Sinuhun Bertaruh Menjual BUMN Dengan SWF

Rabu 30 Des 2020, 11 : 00 am
by
Salamudin Dang
Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) di Jakarta

SWF Indonesia katanya akan membawa pulang investasi sebesar US $ 2 miliar dari US International Development Finance Corporation ( DFC) dan US $ 4 miliar dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan tambahan sebesar US $ 5 miliar dari penyertaan modal negara (PMN) dalam bentuk tunai dan aset.

Skema SWF untuk cari uang ini pada dasarnya sama dengan jualan aset.Aset aset yang bernilai rendah akan dijual untuk tetap menjalankan kegemaran sinuhun pada infrastruktur.

Adapun skema ini akan dilakukan dengan cara berikut ;

– Divestasi penjualan 14% saham PT Citra Karya Javar selaku pemilik konsesi dan operator tol Cisumdawu senilai Rp50,25 miliar.

– Pelepasan 25% kepemilikan saham PT Prima Multi Terminal .

– Penawaran dengan investor untuk melepas kepemilikan sahamnya di tol Pandaan-Malang dan tol Medan-Kualanamu.

– Menjual 35% sahamnya di PT Jasamarga Pandaan Malang pdan 15% sahamnya di PT Jasamarga Kualanamu Tol.

– Menjual PT Waskita Toll Raod (WTR) dengan melepas kepemilikannya di sembilan ruas tol. Sembilan ruas tol yang akan dijual terdiri dari 3 ruas tol di Jabodetabek, 1 ruas tol di Jawa Barat, 2 ruas tol di Sumatera, 2 ruas tol Trans-Jawa, dan 1 ruas tol di Jawa Timur.

Seluruh ruas tol tersebut terbentang lebih dari 480 km.

Pertanyaannya ? kira kira dana aset yang dibangun tanpa rencana yang matang, cenderung merugi, tidak memenuhi unsur kelayakan proyek, apa mungkin laku dijual.

Padahal merawat aset aset semacam ini butuh biaya besar agar tidak dimakan rayap. Jadi bagaimana mungkin bisa laku?

Jadi tahun depan 2021 akan menjadi taruhan besar bagi sibuhun. BI sudah tak bisa lagi dipaksa membeli surat utang negara ribuan triliun.

Sub holding pertamina gagal buat cari uang. Jadi sinuhun tak punya uang buat menolong BUMN.

Bagian lain BUMN yang kebanyakan utang tidak ada yang menolong, aset nya juga tidak ada yang mau membeli.

Asing sudah ketakutan berhubungan dengan Indonesia, baik urusan memberi utang maupun investasi, bahaya dana mereka bisa menguap seperti bansos.

Situasi ini mengerikan. Pemerintah dan BUMN bangkrut bersamaan.

Hal yang paling membahayakan adalah hajat hidup orang banyak jadi bancakan elite ologaki melalui korupsi di BUMN.

Penulis adalah Pengamat Ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) di Jakarta.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Agar Ekonomi Tumbuh 5,6%, Pemerintah Genjot Investasi Rp 5.823 Triliun

JAKARTA-Pemerintah fokus meningkatkan ekspor dan investasi demi pertumbuhan ekonomi yang

Jangan Biarkan Kinerja RNI Terus Menurun

JAKARTA-Kinerja BUMN gula yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terus