Sonny Keraf: Komitmen Transisi Energi Pemerintah Bak Tari Poco-Poco

Wednesday 24 Jan 2024, 12 : 19 pm

JAKARTA –    Pemerintah dianggap tak serius melakukan transisi energi, dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT), meskipun dalam berbagai forum tingkat global, Presiden Joko Widodo selalu mengobral janji untuk segera beralih ke EBT.

Penilaian itu disampaikan anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Alexander Sonny Keraf dalam diskusi media bertema ‘Buka-Bukaan Data Debat Prof Mahfud Tentang Hilirisasi dan Tambang’ di Media Center TPN, Cemara, Jakarta.

“ Di forum global Presiden selalu bicara, tapi di dalam negeri tak serius mengerjakan pekerjaan rumah dalam implementasi transisi energi,” tegas Sonny Keraf.

Sonny  menambahkan, “Ini bak tari Poco-poco, maju satu langkah, mundur satu langkah. Hanya menghibur orang bahwa kita punya komitmen tapi tak serius.”

Karena itu, lanjut Sonny, capres-cawapres nomor urut 3 berkomitmen dalam transisi energi, hilirisasi, serta persoalan perubahan iklim.  Ia menjelaskan, Indonesia menargetkan porsi 23 persen EBT dari total bauran kebutuhan energi nasional pada 2025, namun hingga saat ini angka itu baru tercapai 13 persen.

Dalam hal transisi energi inilah, Ganjar-Mahfud akan mendorong program ‘Nusantara Green’. Dengan demikian semua pembangkit energi terbarukan bisa masuk, sekaligus mempertemukan produsen dan konsumen yang memang sudah tuntutan global untuk menggunakan EBT.

“Nusantara Green merupakan terobosan melakukan upaya ini, didukung pasokan EBT dari PLN. Termasuk kita buka ruang untuk ‘rooftop’ agar makin banyak masyarakat membangun panel surya di rumah, kantor, sarana transportasi dan lain-lain,” papar Menteri Negara Lingkungan Hidup 1999-2001 itu.

Bicara tentang isu hilirisasi, Sonny Keraf menegaskan, komitmen melakukan hilirisasi merupakan milik PDI Perjuangan.

“Sejak awal kami mencegah ‘flying money’, keluarnya uang dari Indonesia karena kita mengekspor konsentrat tanpa melalui proses yang menghasilkan nilai tambah,” kata Ketua Panitia Kerja DPR RI dalam Penyusunan Undang-undang No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara itu.

Isu lingkungan lain yang diangkat Ganjar-Mahfud yakni komitmen menyelesaikan persoalan perubahan iklim.

“Saat ini bumi kita tarafnya tak hanya mengalami pemanasan global atau ‘global warming’, tapi sudah masuk ke era pendidihan global atau ‘global boiling’,” ungkapnya.

Caranya, lanjut Sonny, di sektor kehutanan, Ganjar-Mahfud terus mengampanyekan penghentian deforestasi, penebangan hutan,  termasuk untuk berbagai kepentingan di luar fungsi hutan, seperti food estate, tambang, dan perkebunan.

“Hutan kita butuhkan sebagai pengatur iklim dan pengatur suhu udara bersih, sementara pemerintah sekarang tak serius karena deforestasi dan alih fungsi lahan massif dilakukan, termasuk untuk food estate,” urainya.

Akhirnya, dalam kontestasi memilih pemimpin tertinggi bangsa, selain melihat visi misi kandidat, Sonny Keraf menganjurkan masyarakat untuk memilih calon pemimpin dengan karakter dan figur yang memiliki kredibilitas serta integritas tinggi, terutama pada komitmen pemberantasan korupsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Apple Ditantang Ikuti Samsung, Bangun Pabrik di Indonesia

BEKASI-Ekspansi raksasa produsen telepon seluler asal Korea, Samsung dengan membangun

Relawan Gugus Tugas Bagikan Nasi Kotak, Jangan Biarkan Pemerintah Bekerja Sendiri

JAKARTA-Tim Relawan Komunitas Gugus Tugas Percepatan Pengananan Covid-19 membagi 1.000