Suara Kritis DPR Diprediksi Tak Lagi Terdengar

Friday 4 Oct 2019, 11 : 05 pm
Direktur eksekutif IPR Ujang Komarudin

JAKARTA-Komposisi pimpinan baru parlemen yang mayoritas pro pemerintah diprediksi memperlemah kinerja.

Bahkan suara-suara nyaring kritikan dari pimpinan DPR terhadap pemerintah tak akan lagi terdengar.

“Karena kita tahu, Fadli Zon dari Partai Gerindra yang sering keras mengkritik Jokowi, ternyata diganti dengan Sufmi Dasco yang pro ke koalisi Jokowi,” kata Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/10/2019)

Menurut Ujang, tak usah diredam oleh Puan Maharani.

Secara otomatis DPR tak akan vokal terhadap pemerintah.

“Kerena mereka saling mengamankan kepentingan dan saling menyandera dengan kasus-kasus yang dimiliki,” tambahnya.

Hal yang sama juga dialami DPD RI, kata Dosen FISIP Univesitas Al Azhar, tak akan mengalami banyak kemajuan.

“Apalagi La Nyala dianggap orang yang pernah bermasalah secara hukum,” ungkapnya.

Karena itu, lanjut Ujang, jadi hubungan antara Pemerintah dan DPD RI akan berjalan seperti biasa.

“Tak akan ada hal yang luar biasa dan akan berjalan begitu saja,” paparnya.

Pun seperti halnya dengan perilaku Bamsoet.

MPR akan mengawal Pemerintahan Jokowi-Ma’aruf Amien hingga akhir.

“Karena dia dari Golkar, dimana Golkar merupakan partai pendukung Jokowi,”ucapnya.

Dengan begitu, maka kontrak Bamsoet dengan PDIP akan berjalan lancar.

Karena masing-masing sudah saling mengunci. Dan sudah tahu sama tahu.

“Termasuk kontrak Bamsoet dengan Airlangga juga akan mulus. Karena Bamsoet sudah mundur dari arena Munas Golkar,” imbuhnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mahfud Mau Gaspol Bareng Ganjar Berantas Korupsi

BEKASI-Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menghadiri Rapat Akbar Laju

Komisaris BUMN Jadi Saksi Ahli, TAKEN: Akan Muncul Konflik Kepentingan

JAKARTA-Pemohon judicial review terhadap UU No. 19 Tahun 2003 tentang