Targetkan Ekspor Naik 300%, Kemendag Bidik Pasar Non-Tradisional

Wednesday 17 Dec 2014, 5 : 19 pm
by

JAKARTA-Kementrian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat pasar non-tradisional  untuk mencapai target peningkatan ekspor hingga 300%  selama lima tahun ke depan. Salah satu pasar non-tradisional potensial yang dibidik adalah Negara Oman.  Negara Oman dipilih karena termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya meningkat sehingga terdapat peluang pasar baru.

Oleh karena itu, bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI untuk Kesultanan Oman, Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) memperkuat pasar ekspor nontradisional. mengadakan misi pembelian (buying mission) dengan 24 importir anggota Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Ilbri, Provinsi Dharirah Kesultanan Oman yang dipimpin Ketuanya, Ali Saleh Al-Kabani.

Duta Besar RI untuk Oman, Sukanto, memimpin secara langsung Delegasi Oman ini ke Jakarta.

Plh. Direktur Jenderal PEN Partogi Pangaribuan mengatakan langkah ini merupakan salah satu kesempatan memenangkan persaingan di pasar global. “Pemerintah Indonesia telah menetapkan untuk mengambil langkah diversifikasi produk dan pasar yang direalisasikan melalui upaya penetrasi ke negara-negara prospektif. Oman termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya sangat baik,” ujar Partogi saat membuka kunjungan Misi Pembelian dan Forum Bisnis dengan Delegasi Oman di Kantor Kemendag,  di Jakarta, Rabu (17/12).

Berdasarkan data statistik, Oman memang salah satu negara prospektif yang menyediakan potensi pasar besar. Hubungan perdagangan Indonesia dan Oman telah mengalami peningkatan yang cukup baik, dengan total perdagangan tahun 2013 tercatat sebesar USD 462,34 juta.

Pada 2013 nilai ekspor Indonesia ke Oman mencapai USD 209,38 juta yang didominasi ekspor produk nonmigas yang mencapai 99%. Pertumbuhan ekspor selama lima tahun terakhir sebesar 26,45%. Sementara itu, berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh UN COMTRADE mencatat Indonesia berada di posisi ke-27 sebagai mitra impor Oman dengan share hanya 0,63%. Capaian pasar ekspor Indonesia ini masih berpeluang untuk ditingkatkan lagi ke Oman.

Produk-produk yang diminati oleh importir Oman antara lain building materials and construction, alumunium, furniture and decoration, tire, automotive parts, jewelry, perfume and cosmetics, electronics, home appliances, textile and garment, stationeries, gift packaging/antique, serta pipeline of petroleum and natural gas. Dalam kunjungannya selama seminggu di Indonesia, Delegasi Oman juga akan melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan furnitur dan perusahaan ban Multistrada.

Dubes Indonesia untuk Oman, Sukanto menyatakan Oman memiliki potensi perdagangan dan perekonomian yang perlu dioptimalkan para pengusaha Indonesia. “KBRI Oman bergerak cukup agresif mempromosikan Indonesia di kalangan pebisnis di Oman dan merupakan kali kedua kunjungan misi pembelian dari negara Oman setelah sebelumnya pada 27 Agustus 2013 KBRI Muscat bersama Ditjen PEN melakukan kegiatan penerimaan misi dari Kadinda Sohar yang membuahkan hasil inquiry dan trial order antara lain untuk produk building material, indoor furniture, dan produk ban,” ujarnya.

Data Kemendag menyebutkan nilai ekspor periode Januari-September 2014 sebesar USD 187,18 juta, yang terdiri dari ekspor nonmigas USD 187,14 juta dan ekspor migas USD 45 ribu. Nilai ekspor Indonesia ke Oman pada Januari-September 2014 mengalami peningkatan 14,34% dibanding nilai ekspor periode yang sama tahun 2013. Produk ekspor nonmigas utama Indonesia ke Oman antara lain kendaraan bermotor (HS 8703), minyak sawit dan turunannya (HS 1511), plywood (HS 4412), kertas (HS 4802), dan polycarboxylic acid (HS 2917). Sedangkan, nilai impor Indonesia dari Oman pada 2013 sebesar USD 252,95 juta yang terdiri dari impor migas USD 39,58 juta (15,65%) dan impor nonmigas USD 213,36 juta (84,35%). Pertumbuhan impor selama lima tahun terakhir sebesar 33,37%. Sedangkan impor Indonesia dari Oman periode Januari-September 2014 sebesar USD 145,72 juta yang juga didominasi produk nonmigas, antara lain produk kimia cyclic hydrocarbons (HS 2902), acyclic alcohol (HS 2905), serta aluminium (HS 7601) dan ikan (HS 0303).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Konsumen Cerdas Dorong Produk Bermutu

JAKARTA-Jumlah konsumen di Indonesia diperkirakan mencapai 250 juta orang. Kemampuan

Revisi UU Pilkada Bakal Molor Sampai Mei 2016

JAKARTA-Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengungkapkan pembahasan terakhir