Terkendali, Inflasi April 2023 0,33%

Wednesday 3 May 2023, 4 : 38 pm
by
Inflasi
Pedagang sayuran melayani calon pembeli di Pasar Tradisional,

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat, inflasi April 2023 tetap terkendali di tengah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2023 tercatat sebesar 0,33% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 4,33% (yoy), turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,97% (yoy).

Perkembangan ini tidak terlepas dari respons kebijakan moneter BI yang pre-emptive dan forward looking serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

“Ke depan, BI meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal dari prakiraan sebelumnya,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Untuk itu, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam pengendalian inflasi.

Inflasi inti tercatat sebesar 0,25% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm).

Menurutnya, peningkatan ini sejalan dengan kenaikan permintaan musiman pada periode HBKN Idulfitri di tengah tekanan harga komoditas global yang menurun.

Komoditas utama penyumbang inflasi inti ialah komoditas emas perhiasan.

Secara tahunan, inflasi inti April 2023 tercatat sebesar 2,83% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,94% (yoy).

Inflasi kelompok volatile food April 2023 stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya.

Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,29% (mtm), sama dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang juga sebesar 0,29% (mtm).

Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi komoditas daging ayam ras, beras, dan telur ayam ras.

Sementara itu, komoditas aneka cabai mencatat deflasi sejalan masih berlangsungnya panen komoditas hortikultura.

Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 3,74% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,83% (yoy).

Inflasi kelompok administered prices tercatat meningkat dari bulan sebelumnya.

Kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 0,69% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,12% (mtm).

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan rokok kretek filter, seiring dengan peningkatan mobilitas saat libur Idulfitri, dan kenaikan tarif cukai tembakau.

“Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 10,32% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 11,56% (yoy),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BPWS Serahkan Aset BMN Senilai Rp1.125 Triliun ke KemenPUPR

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerima pengalihan aset

Jokowi Tak Mau Campuri Internal Parpol

JAKARTA-Presiden Joko Widodo berharap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang