Todung: Bongkar Skandal Transaksi Tak Wajar Jet Tempur Bekas Qatar

Senin 12 Feb 2024, 2 : 37 pm
ILUSTRASI/JET TEMPUR BEKAS QATAR

JAKARTA-Dalam konteks good governance dan transparansi, jika skandal transaksi tak wajar dalam pembelian jet tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar benar-benar terjadi, maka hal itu tak bisa dibiarkan dan harus disikapi secara serius.

Pernyataan itu disampaikan aktivis anti korupsi Todung Mulya Lubis dalam konferensi pers di Media Center TPN di Cemara, Jakarta, 11 Februari 2024.

“Menurut berbagai sumber yang dikutip MSN.com, ada janji kickback tujuh persen dari total pembelian pesawat bekas ini, yaitu sejumlah 55,4 juta Dolas AS. Ini belum dikonfirmasi tapi jumlahnya cukup besar. Analisisnya adalah, mungkin Qatar ingin mendapat perlakuan lebih baik jika Prabowo jadi presiden,” kata Todung.

Hal menarik lain dalam kasus ini, menurut Todung, ada investigasi dari The Group of States against Corruption (GRECO) yakni Dewan Antikorupsi Uni Eropa yang dalam telegramnya sampai meminta bantuan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk menyelidiki hal ini.

“Saya sempat melihat telegram itu dan berpendapat persoalan ini sangat serius terkait transparansi dan akuntabilitas dalam pemberantasan korupsi,” tambah Todung.

Pengacara senior ini menambahkan, jika dugaan yang dituduhkan itu betul terjadi, jelas merupakan skandal besar dan membuat kita gundah karena tak bisa memberantas transaksi mencurigakan yang tak kecil jumlanya.

Keresahan lainnya, menurut Todung, kalau pada 2009 pesawat tempur ini sempat bakal dihibahkan secara gratis dan ditolak Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono waktu itu, kenapa sekarang kita membeli dengan harga cukup mahal.

“Bahkan, Harga satuannya menjadi 65 juta Dolar AS per unit, padahal harga pasarannya hanya 25-35 juta Dolar AS per unit. Selisih antara 65 dan 35 juta Dolar AS ini bukanlah selisih yang tidak kecil. Walau sifatnya dugaan, tapi ini angka yang tidak kecil dan perlu diperhitungkan,” paparnya.

Belum lagi ada informasi, kalaupun membeli pesawat tempur bekas, seharusnya ada tipe Mirage 2000-9 yang lebih baru, bukan tipe 2000-5 itu.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gagal Pilkada, Benny K Harman Kambinghitamkan KPK dan Pemilih NTT

JAKARTA-Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi

Makroekonomi Harus Dijaga Dari Pengaruh Politik

JAKARTA-Bank Indonesia berjanji inflasi dan indikator stabilitas makro ekonomi lainnya