Tren Naik Investasi dan Konsumsi Dipicu Kemampuan RI Kendalikan Kondisi Pandemi

Thursday 7 Oct 2021, 4 : 39 pm
by
keberhasilan pemerintah dalam penanganan situasi pandemi tersebut akhirnya diikuti pula dengan perbaikan kondisi eksternal Indonesia yang tercermin dari penurunan current account deficit, stabilitas rupiah terhadap mata uang asing dan peningkatan cadangan devisa.
Ekonom senior, Raden Pardede

JAKARTA-Ekonom senior, Raden Pardede menilai bahwa perbaikan kondisi eksternal Indonesia yang dibarengi kemampuan pemerintah dalam mengendalikan kondisi pandemi Covid-19 telah memicu terciptanya tren kenaikan tingkat konsumsi dan investasi.

“Kalau kita melihat kondisi sekarang ini, keadaan Indonesia sudah jauh lebih baik. Pemerintah sudah bisa mengendalikan kondisi pandemi. Bahkan, WHO dan seluruh dunia menyatakan oke, bahwa memang Indonesia bisa mengendalikan,” ujar Raden dalam acara Indonesia Knowledge Forum X 2021 bertajuk Towards Business Rebound: Accelerate Economic Recovery through Knowledge, Kamis (7/10).

Dia mengatakan, keberhasilan pemerintah dalam penanganan situasi pandemi tersebut akhirnya diikuti pula dengan perbaikan kondisi eksternal Indonesia yang tercermin dari penurunan current account deficit, stabilitas rupiah terhadap mata uang asing dan peningkatan cadangan devisa.

“Kedua situasi itulah yang menyebabkan kepercayaan mulai muncul terhadap Indonesia dan menyebabkan orang lebih berani melakukan kegiatan, termasuk belanja. Kalau konsumsi rumah tangga meningkat terus, maka akan ada penambahan ekspansi investasi dan peningkatan modal kerja perusahaan,” papar Raden.

Dengan demikian, menurut Raden, tingkat pertumbuhan ekonomi di 2022 akan jauh lebih tinggi dibanding realisasi di 2021.

“Di 2022, jelas kelihatannya akan lebih baik dari 2021. Pada kuartal keempat tahun ini sejumlah indikator ekonomi makro kita akan lebih positif, demikian pula dengan pertumbuhan ekonomi kita,” tuturnya.

Dia mengatakan, pada Kuartal II-2021 sejumlah indikator ekonomi nasional mulai mengalami rebound menuju tren pemulihan, meskipun di kuartal ketiga diperkirakan mengalami perlambatan akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) atau PPKM Level 4.

Maka, lanjut Raden, sikap yang perlu diambil masyarakat dalam merespons kondisi ekonomi terkini tersebut adalah, realistis dan optimistis terhadap pemulihan ekonomi nasional.

“Ada sisi positif dari kondisi pandemi ini, yaitu kita terus mencari solusi terhadap persoalan itu sendiri dan teknologi teknologi komunikasi yang baru mulai muncul,” imbuhnya.

Sehingga, lanjut dia, ke depannya akan ada perubahan-perubahan struktural pada seluruh aspek kehidupan, seiring dengan upaya mengakselerasi perubahan di sektor teknologi informasi maupun sektor kesehatan.

“Pandemi akan datang dan pergi, tetapi peradaban manusia akan tetap bertahan. Kita harus bisa adaptif terhadap perubahan,” ucap Raden

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Siloam dan BNI Meluncurkan Produk Co-Branding Kartu Kredit BNI x Siloam Hospitals

JAKARTA-Grup RS Siloam (Siloam) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Warga Turunkan Spanduk Khilafah Islamiyah Yang Diduga Milik PKS

TANGERANG-Spanduk seruan khilafah bertebaran di BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan