WTO Mengancam Hak Atas Pangan

Kamis 17 Des 2015, 2 : 13 am
by
Henry Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia

Apalagi sektor pertanian tidak pernah jadi fokus serius pemerintah di tengah perdagangan bebas macam WTO, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau wacana ikut Trans-Pacific Partnership (TPP).

“Sepertinya pemerintah itu tanda tangan saja dulu perjanjian perdagangan bebas. Masalah mengancam sektor pertanian dan yang lain, tak peduli,” ujar dia.

Kelima, Di Mana Pembangunan?

Salah satu tujuan WTO adalah untuk pembangunan.

Untuk itu, Agenda Pembangunan Doha masih terus menjadi andalan negara-negara miskin dan berkembang.

Di KTM 10 Nairobi, ada wacana untuk meninggalkan Agenda Pembangunan Doha—yang terutama dicetuskan negara-negara maju macam Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang. Rakyat di seluruh dunia harus bertanya, apa relevansi WTO saat ini? Tentunya sia-sia berusaha di dalam forum multilateral yang gagal, tidak demokratis, mengancam hak asasi, bahkan menghadang pembangunan untuk rakyat. #EndWTO

 

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemitraan ini diharapkan mampu memenuhi komitmen Indonesia dalam mereduksi emisi gas rumah kaca sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 sebesar 29% dari Bussiness As Usual (BAU) dengan kemampuan sendiri, dan 41% dengan bantuan internasional.

Pemerintah Tetapkan Harga Gas Industri USD6 per MMBTU

JAKARTA-Menteri ESDM Arifin Tasrif telah meneken Peraturan Menteri (Permen) ESDM

Investasi Migas Sepanjang 2019 Tercatat USD 12,5 Miliar

JAKARTA-Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) mencatatkan sebelas