Alumni Unika Atma Jaya Jakarta Dukung Ekonomi Hijau

Sunday 28 Apr 2024, 8 : 16 pm
Ketua Umum Perluni Unika Atma Jaya, Michell Suharli (duduk, tengah, berkemja putih) bersama pengurus Perluni.

JAKARTAPerkumpulan Alumni Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Perluni UAJ) mendukung proses ekonomi hijau yang akan berdampak bagi masyarakat luas.

Dukungan tersebut sejalan dengan keinginan kuat Perluni Atma Jaya untuk berkontribusi bagi masyarakat dan wujud kecintaan kepada almamaternya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Perluni UAJ Michell Suharli saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Perluni UAJ, Minggu (28/4/2024).

Rapat kerja nasional pengurus ini diselenggarakan di Kampus I UNIKA Atma Jaya ,  Jalan Jenderal Sudirman No. 51, Jakarta

Rakernas Perluni UAJ kali ini mengusung tema “Jejak Perluni UAJ dalam Mendukung Sustainability dan Going Concern”.

Dalam konteks Perluni UAJ, sustainability adalah kemampuan komunitas Atma Jaya untuk medukung proses ekonomi, lingkungan, dan sosial yang lebih baik. Going concern adalah kemampuan Komunitas Atma Jaya untuk mempertahankan kelangsungan karya sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi.

Ekonomi hijau dimaknai sebagai proses ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial menurut United Nation Environment Programme (UNEP) atau Program Lingkungan PBB.

Ekonomi hijau tidak hanya mengacu pada kegiatan ekonomi yang menjaga lingkungan hidup, seperti menggunakan lebih sedikit sumber daya alam dan menghasilkan sedikit limbah.

Ekonomi hijau juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan keadilan sosial.

“Sebagai alumni Unika Atma Jaya, kami ingin mendemonstrasikan kepada almamater dan masyarakat keterlibatan kami sebagai pribadi dengan karakter dan integritas yang berorganisasi secara matang dan bertanggung jawab,” ujar Ketua Umum Perluni UAJ, Michell Suharli.

Perluni UAJ memiliki peran yang signifikan bagi keunggulan kompetitif Unika Atma Jaya untuk bersaing dengan universitas lain.

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik, sumber daya, dan unsur sebuah organisasi untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi, dibandingkan organisasi lain pada industri atau pasar yang sama. Istilah ini berasal dari judul buku Michael Porter.

Keunggulan kompetitif harus diidentifikasi oleh masing-masing unsur komunitas Atma Jaya.

Unsur-unsur yang dimaksud adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas, karyawan, alumni, mahasiswa, dan elemen lain.

Keunggulan kompetitif unsur alumni misalnya pendanaan, ketokohan, dan jejaring. Keunggulan kompetitif almamater (perguruan tinggi) misalnya ruang kegiatan, ketersediaan akademisi, dan akses literatur.

Keunggulan kompetitif mahasiswa adalah energi orang muda, ketersediaan waktu, dan akses SDM belum komersial.

Masing-masing unsur harus mengedepankan kolaborasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.

“Banyak pihak yang mengajak Perluni UAJ untuk berkolaborasi menyelenggarakan sejumlah program kerja. Kami antusias terhadap ajakan ini karena sejalan dengan keinginan kami untuk meninggalkan jejak yang berkelanjutan di almamater tercinta dan masyarakat,” ungkap Michell Suharli.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tingkatkan Kompetensi Pengajar, BNI Bagikan Ribuan Sertifikasi Guru

JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), membagikan ribuan sertifikasi

4551 Fungsional Pajak Siap Laksanakan Tahun Penegakan Hukum 2016

JAKARTA-Pemerintah menyiapkan 4551 fungsional pemeriksa dan penyidik Pajak guna mendukung