Bahkan keduanya dipersonifikasikan sebagai pemersatu etnis Jawa dan Madura.
“Etnis Madura merupakan komposisi terbesar masyarakat Jawa Timur. Kepada teman-teman beretnis Jawa, tunjukan kematangan alam pikir. Tunjukan kearifan kita bahwa sudah saatnya kawan kita dari Madura memimpin Jawa Timur,” jelas dia.
Dia mengatakan, kesempatan tidak akan datang dua kali dalam waktu yang pendek.
Sementara yang lain meremehkan potensi Madura maka PDI Perjuangan secara tulus dan iklas memberikan kesempatan kepada putra terbaik Madura memimpin Jawa Timur.
“Ingat bapak M Noer? Setelah era pak Noer, tokoh Madura tidak muncul. Dan inilah saatnya, tokoh Madura tampil,” imbuh dia.