JAKARTA-Bursa Saham Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Jumat (11/8/2023) waktu setempat atau Sabtu (12/8/2023) WIB.
Bervariasinya akhir transaksi ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu dipicu data indeks harga produsen (IHP).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup meningkat 105,25 poin, atau sekitar 0,3% menjadi 35.281,4.
poin.
Indeks S&P 500 berakhir 500 melorot 4,78 poin, atau sekitar 0,11%, menjadi 4.464,05.
Indeks komposit Nasdaq ditutup merosot 76,18 poin, atau sekitar 0,56% menjadi 13.644,85.
Data inflasi AS yang baru saja dirilis mencuatkan spekulasi bahwa The Fed segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga bunga dan mulai memangkas suku bunga awal tahun depan.
Sepanjang pekan lalu, indeks DJIA mendaki 0,6%.
Adapun indeks S&P 500 turun 0,3% dan dan indeks komposit Nasdaq ambruk 1,9%.
Pelemahan indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq disebabkan meningkatnya indeks harga produsen (IHP) sebesar 0,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada Juli .
Ini melebihi ekspektasi peningkatan 0,7%.
Angka tersebut juga lebih tinggi ketimbang kenaikan bulan sebelumnya yang mencapai 0,2%.
Lonjakan indeks harga produsen membuat imbal hasil obligasi AS bergerak naik dan saham yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga terpangkas.
Tesla, Meta Platforms Inc dan Microsoft ditutup turun antara 0,6% dan 1,3%.
Saham Nvidia melemah 3,6% sehingga membebani indeks semikonduktor yang merosot 2,3%.
Adapun melesatnya DJIA seiring penguatan saham sektor kesehatan dan energi.
Saham Occidental Petroleum naik 3,3% setelah menerima dana bantuan dari pemerintah AS dalam mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon. (ANES)