Daya Saing Semu Indonesia

Monday 16 Sep 2013, 5 : 33 pm
by
ilustrasi

Dari hasil Indeks Daya Saing Global 2013, sebenarnya posisi Indonesia cukup lumayan. Meskipun masih ada beberapa pertanyaan yang cukup menantang.

Pertama, benarkah Indonesia sudah pada tahap pembangunan ekonomi yang mengandalkan efisiensi? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Mengingat perekonomian Indonesia yang bersifat dualism, justifikasi bahwa tahap pembangunan ekonomi Indonesia ini sangat bisa didebatkan. Stabilitas perekonomian Indonesia bisa dikatakan “semu”, karena tidak mencerminkan dinamika perekonomian masyarakat Indonesia yang sesungguhnya.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih berpusat di kota-kota besar yang terletak di Pulau Jawa. Urbanisasi di Indonesia yang mencapai 50% dari total populasi semakin menempatkan betapa pentingnya kota-kota besar tersebut sebagai pasar. Bukan hanya sebagai pasar produk lokal, tetapi mereka juga sasaran empuk untuk produk impor.

Makroekonomi Indonesia masih bisa stabil selama ketergantungan pada pasar internasional masih sedikit. Rendahnya akses Indonesia terhadap pasar international seperti dua mata pisau bagi Indonesia. Meski memberikan andil terhadap stabilitas makro ekonomi, hal tersebut juga membatasi ruang gerak pertumbuhan ekonomi.

Kualitas sumber daya manusia selalu menjadi kambing hitam rendahnya akses Indonesia dalam bersaing di pasar global. Maklum, rata-rata pendidikan di Indonesia hanya sampai tingkat pendidikan dasar. Pendidikan tinggi masih tertinggal dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara.

Selain itu, sebagian besar penduduk Indonesia masih mengandalkan sistem perekonomian pertanian yang subsistem. Yaitu perekonomian yang tertutup dan kurang mengandalkan interaksi dengan dunia luar. Hal ini terjadi di pedesaan tradisional karena kurangnya akses dan rendahnya nilai tukar. Tercatat masih 50% penduduk Indonesia tinggal di pedesaan tetapi hanya mampu mensuplai 30% kebutuhan masyarakat Indonesia, sementara 70% dipasok dari impor.

Artinya, meskipun Indonesia unggul karena ukuran pasar yang besar tapi gagal dimanfaatkanoleh para petani lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bangun Pabrik Telepon, Samsung Investasikan USD 23 Juta

BEKASI- PT. Samsung Electronics Indonesia menginvestasikan dana sebesar USD 23

Walikota Bekasi Tak Mau Larang Perayaan Maulid Nabi dan Warga yang Pulang Kampung, Asalkan …

BEKASI-Pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri memutuskan