Prabowo kemudian diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Dari sanalah Prabowo yang semula terus menerus menghina Jokowi sebagai Tukang Kayu dan Orang Kampung itu mulai memuji dan memuji Jokowi habis-habisan di setiap pertemuan-pertemuan terbukanya.
Jokowi yang rupanya tidak pernah mempan dengan jurus hinaan itu, ternyata lemah jika menerima pujian atau sanjungan.
Jokowipun semakin lengket dengan Prabowo dan mau saja mendengar saran apapun dari Prabowo.
Olehnya jangan heran, Kemenhan dibawah komando Prabowopun memperoleh anggran gila-gilaan, yang membuat Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan para menteri lainnya geleng-geleng kepala.
Semakin dekat Prabowo dengan Jokowi, semakin taulah Prabowo akan kelemahan-kelemahan Jokowi dan keluarganya.
Keretakan hubungan istri Presiden Jokowi (Ibu Iriana) dengan Ibu Kandung Presiden Jokowi (Ibu Hj. Sudjatmi Notomiharjo) dan almarhum ayahanda Jokowi (Bapak Widjiatno Notomiharjo) dimanfaatkan oleh Prabowo secara cerdik untuk memuluskan agenda-agenda terselubungnya.
Ibu Iriana yang tidak mau bersalaman dengan Ibu Kandung Jokowi ketika Pelantikan Presiden, diketahui dengan jelas oleh Prabowo.
Saat itu Ibu Iriana berjalan berdekatan dengan Pak Jusuf Kalla (JK).
Ketika Ibu Iriana melihat Ibu Mertuanya (Ibu Hj. Sudjiatmi Notomiharjo) yang sedang duduk di deretan tamu istimewa itu, Ibu Iriana memalingkan wajahnya.
Pak JK yang berjalan kebablasan baru sadar, bahwa yang baru saja dilaluinya itu Ibu Kandungnya Pak Jokowi.
Pak JK pun berbisik ke Ibu Iriana yang dianggapnya lupa tidak bersalaman dengan Ibu Mertuanya.
Namun Ibu Iriana tidak peduli dan tetap tak mau bersalaman.
Prabowo Loby Iriana
JK sendiri mengambil inisiatif untuk kembali mendekati Ibu Kandung Jokowi dan menyalami beliau sembari meminta maaf akan kealpaannya.
