Prabowo sangat tau peristiwa itu, maka Prabowo dan orang-orang kepercayaannya melakukan penyelidikan lebih jauh, soal kerenggangan hubungan Ibu Iriana dengan mertuanya.
Tak disangka ternyata Prabowopun menemukan informasi yang lebih lengkap lagi, ternyata Ibu Iriana bukan hanya tidak akur dengan mertuanya melainkan pula dengan saudara-saudara atau sanak famili Pak Jokowi.
Jurus baru kemudian dimainkan oleh Prabowo, dimana Presiden Jokowi yang sejak awal tidak mau menyetujui putranya, yakni Gibran Rakabuming untuk dijadikan Cawapresnya Prabowo, tiba-tiba disetujuinya.
Itu terjadi setelah Prabowo melakukan lobby intensif pada Ibu Iriana untuk membujuk Pak Jokowi agar Gibran diizinkan untuk menjadi Cawapresnya di Pilpres 2024.
Ibu Iriana yang selalu ingin menunjukkan kehebatan pengaruhnya di hadapan keluarga Presiden Jokowipun akhirnya tunduk pada kemauan Prabowo, hingga seperti yang pernah dijelaskan pula oleh Tempo Bocor Alus, Ibu Iriana mulai mengumpulkan keluarganya dan keluarga Pak Jokowi untuk mau mendukung Gibran sebagai Cawapresnya Prabowo.
Keluarga Pak Jokowi yang sangat berhati-hati untuk tidak mau melihat Pak Jokowi terjatuh karena siasat Prabowo ini tidak sepakat dengan Ibu Iriana, kecuali mereka yang memiliki kepentingan bisnis tersendiri.
Alhasil, Gibranpun didaulat jadi Cawapresnya Prabowo dan Pak Jokowi menyetujuinya.
Inilah awal malapetaka Presiden Jokowi dan keluarganya.
Sebuah malapetaka yang datang sesuai rencana Prabowo namun tidak pernah disadarinya.
Maka di akhir kepemimpinan Jokowi ini, satu persatu keluarga Jokowi terhina dan tercela.
Adik Iparnya Jokowi (Anwar Usman) diberhentikan dari Ketua Mahkamah Konstitusi dan diolok-olok rakyat dan kaum terdidiknya dari Sabang Sampai Merauke.
Gibran Rakabuming dibully habis-habisan karena jadi Cawapres dari hasil rekayasa keputusan hukum Sang Paman.
Kaesang Pangarep tak ubahnya pisang yang kehormatannya diinjak-injak oleh banyak orang, setelah dua hari jadi kader partai namun secepat kilat jadi Ketum PSI.
