Teguh menambahkan Gibran menunjukan arogansinya sebagai anak muda yang hebat.
Yang mengerti semua istilah-istilah kekinian.
Tetapi cawapres nomor urut 2 itu lupa bahwa kita hidup di negara yang mengedepankan rasa hormat dan saling menghargai apalagi kepada yang lebih tua.
“Tidak elok, kebacut (kelewatan) atau bahasa lainnya anak muda yang keblinger, kurang memahami adab. Kami dididik dalam keluarga yang baik, selalu diajarkan menghormati orang tua, terlebih guru-guru kami. Prof Mahfud adalah cerminan dari orang tua kami,” pungkasnya.