JAKARTA- Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi PDI-Perjuangan Arif Budimanta menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Pasalnya, masih banyak cara dan opsi yang bisa dilakukan pemerintah tanpa harus menaikkan harga BBM. Itu juga tanpa harus berdampak pada pembengkakan anggaran BBM subsidi. “Dari lifting minyak kita 850 ribu barel perhari, harga patokan yang ada di APBN 100 dollar AS perbarel. Kalau hitung-hitungan saya, masih bisa bertahan dengan asumsi atau patokan itu tanpa APBN jebol. Tetapi, ya itu pemerintah sendiri harus obyektif dong dalam menentukan besaran biaya produksi minyak sendiri,” jelas Arif di Jakarta, Selasa (19/3).
Sebelumnya Staf Khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan HS Dillon kepada wartawan, Kamis (14/3) menyebutkan, seluruh penasihat Presiden SBY telah meminta presiden mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi yang disarankan pada April 2013 ini.
Sejauh ini kata dia, pemerintah juga belum pernah menyampaikan niatnya untuk menaikkan harga BBM subsidi ke DPR. “Karena struktur harganya bagaimana, kita ingin tau juga. Mulai dari harga beli BBM-nya, pajak-pajaknya, revenue, dan biaya pengiriman,” tukasnya. Termasuk margin untung yang diambil oleh distributor, dari mulai Pertamina sampai pangkalan dan SPBU.