JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, berpeluang untuk bertahan di zona merah, setelah di akhir pekan lalu ditutup menguat 0,04 persen ke posisi 6.849.
Laju IHSG di perdagangan Jumat (20/10) ditopang oleh kenaikan harga 235 saham, namun sebanyak 321 saham tercatat menurun dan ada 194 saham yang tidak mengalami perubahan harga.
Nilai transaksi di akhir pekan lalu tercatat Rp10,06 triliun atau lebih rendah dibanding sehari sebelumnya Rp12,03 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh organisasi research and trading saham, WH Project, potensi penguatan lanjutan pada IHSG sudah terlihat pada perdagangan di akhir pekan lalu, tercermin dari pergerakan rebound yang membentuk pola doji.
“Menurut kami, ini adalah perhitungan yang sudah terantisipasi, mengingat IHSG memang sangat sering mengalami jenuh jual pada support Moving Average-200,” kata analis WH Project, William Hartanto dalam riset harian untuk perdagangan Senin (23/10).
Dia mengatakan, pada saat MA-200 tersentuh, maka kondisi tersebut sudah terlihat adanya potensi bagi IHSG untuk mengakhiri pelemahan.
“Apakah ini berarti IHSG sudah tidak akan melemah lagi? Sayangnya tidak, dalam tren yang melemah sekalipun akan terjadi technical rebound atau yang juga dikenal dengan nama dead cat bounce,” ujarnya.
Dengan demikian, jelas dia, rebound yang sudah terjadi belum cukup kuat untuk membalikkan arah tren menjadi tren baru.
“Jadi dari sini kami memproyeksikan IHSG hanya akan mengalami technical rebound, dengan target resistance 6 890-6.920,” kata William.
Secara teknikal, lanjut dia, terbentuknya pola doji pada perdagangan Jumat (20/10) juga menunjukkan candle IHSG bertahan di atas support MA-200 sebagai indikator yang sering dipakai untuk mengukur support-resistance terkuat.
Komentari tentang post ini