Gimmick Bocil Kenthir

Senin 22 Jan 2024, 2 : 15 pm
Saiful Huda Ems, Lawyer dan Pengamat Politik yang juga Ketua Umum HARIMAU GANJAR (HAJAR)

Gibran dengan sembarangan menyatakan,”bahwa solusi untuk mengatasi perusahaan-perusahaan tambang yang ilegal dan bermasalah, adalah dicabut izinnya”.

Orangpun jadi bertanya-tanya, tidak fahamkah Gibran tentang makna ilegal?

Ilegal berarti tidak berizin, terus kalau Gibran menjawab izinnya dicabut saja, itu maksudnya apa? Izin tidak ada kok mau dicabut izinnya.

Disinilah Gibran terbukti seringkali tidak faham dengan apa yang dikatakannya sendiri, tidak mengerti bagaimana menjawab pertanyaan dengan sebaik-baiknya.

Akhirnya tak heran jika kemudian medsos dipenuhi tagar Cawapres Songong, Tak Beretika dll.

Ya, jika dipikir-pikir Gibran sejak kemunculannya sebagai Cawapres yang “disulap” oleh pamannya –Paman Usman– melalui Keputusan MK, merupakan keputusan yang melanggar etik berat sehingga pamannya harus dicopot oleh MKMK dari Ketua MK.

Maka tak heran jika kemudian apa yang dilakukan oleh Cawapres hasil pelanggaran etik inipun banyak yang tak beretika.

Seperti yang nampak dalam sikapnya Gibran pada Pak Mahfud MD dan Cak Imin di acara debat semalam.

Orang-orang tua itu dilecehkan Gibran, seolah Gibran ingin membalas apa yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Prabowo.

Padahal itu konteksnya sangat jauh berbeda, Ganjar Pranowo dan Anies menjungkir balikkan kebohongan statement Prabowo soal pertahanan, dan menilai kinerja Prabowo yang masih menjabat sebagai Menhan.

Ini bukan serangan personal, melainkan serangan atas ketidak mampuan kinerja dan kebohongan data.

Berbeda sekali dengan saat Gibran melecehkan Pak Mahfud MD dan Cak Imin justru ketika Gibran berdebat diluar hal yang bisa Gibran hafalkan, hingga Gibran oleng dan tak bisa menjawab pertanyaan lawan dan pertanyaannya sendiri yang inginnya menjebak namun yang terjadi malah menunjujukkan ketidak mengertian atas pernyataan-pernyataannya sendiri.

Maka mengarang-ngaranglah Gibran saat memberikan pertanyaan maupun jawaban, dan ketika dibalikkan lagi pertanyaannya, Gibran berusaha melakukan tingkah-tingkah jenaka untuk mengalihkan perhatian penonton dari kebingungan Gibran menyatakan jawaban-jawabannya.

Gibran ternyata bukanlah Sutan Sjahrir yang cerdas dan masyhur ahli berdebat, tetapi Gibran Rakabuming Raka pemikirannya lebih menyerupai Sultan Partai Golkar yang pernah diperiksa Kejaksaan Agung selama 13 jam karena kasus dugaan korupsi minyak goreng.

Pikirannya terlalu gemoy hingga tak lincah bergerak membabat berbagai argumentasi.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

MOLI Siapkan Rp240 Miliar Bangun Pabrik II

JAKARTA-Peningkatan permintaan produk etanol di pasar luar negeri telah mendorong

Pertemuan RDM 2018, DPD Ajak Investor Bangun Daerah

KUTA-DPD RI menggelar acara Regional Diplomatic Meeting (RDM) di Bali.