Idealismenya tak bisa tegak lurus hingga ia terus berusaha berjalan membelakangi konstitusi.
Jutaan hektar lahan, hutan dirusak, digunduli untuk dijadikan food estate oleh bapaknya dan Capresnya, kegagalan programnya nyata-nyata terjadi dan hanya menyisahkan lahan-lahan yang rusak serta triliunan anggaran yang sudah terbuang sia-sia, namun Gibran seolah menyepelehkan semua itu dalam tampilan debatnya semalam.
Kami tentu sangat kecewa, yang dikira akan hebat seperti Sutan Sjahrir ternyata hanya Bocil Kenthir.
Tawanan-tawanan politik bapaknya berbaris di belakangnya, hingga 3 ciri khas pemuda yang kritis, militan dan independen tak nampak pada dirinya.
Sapere aude !..
Penulis adalah Lawyer dan Pengamat Politik yang juga Ketua Umum HARIMAU GANJAR (HAJAR) di Jakarta