Halmahera Tengah Siap Panen Perdana Padi Varietas Unggul Bantuan Moeldoko

Wednesday 17 Feb 2021, 11 : 27 pm
by
Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara tengah berbincang dengan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko.

JAKARTA-Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara menegaskan Kabupaten yang dipimpinnya siap melakukan panen raya perdana padi varietas unggul M70D dan M400.

Bupati yang akrab Elang ini mengungkapkan padi varietas unggul ini adalah sumbangan dari Pemerintah Pusat, khususnya dari Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga sekaligus Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

“Padi sudah menguning. Sebentar lagi kami akan panen raya padi varietas unggul M70D dan M400, kami berharap Bapak Presiden Jokowi atau setidaknya Bapak Moeldoko bisa ke Halmahera Tengah untuk panen padi M70D dan M400,” ungkap Elang di Jakarta Rabu (17/2).

Elang mengungkapkan dalam masa pandemi Covid-19, petani dan penggarap kebun di Halmahera Tengah tetap bekerja seperti biasa.

Tujuannya agar produksi pertanian tetap terjaga.

Ditambah lagi bantuan bibit padi varietas unggul M70 D dan M400, sehingga produksi padi Halmahera Tengah makin meningkat.

“Kelebihan bibit padi M70D dan M400 adalah produksi padi jauh lebih besar dari produk padi biasa, selama 30 tahun terakhir, baru kali ini Halmahera Tengah mendapat bantuan bibit padi yang unggul dari Pemerintah Pusat,” jelas Elang.

Saat ditanya darimana cikal bakal Kabupaten Halmahera Tengah memperoleh bibit padi unggulan M70D dan M400?

Ia menjelaskan suatu ketika mendapat informasi ada salatu satu bibit padi varietas unggul yang telah terbukti di pulau Jawa.

Lalu ia mengirim stafnya untuk mencari tahu bagaimana mendapatkannya, terutama ternyata Ketua HKTI Moeldoko memiliki bibit padi tersebut.

Selaku Ketua HKTI Kabupaten Halmahera Tengah, Elang pun mengontak sang jenderal dan akhirnya bisa bertemu dengan Moeldoko.

Pada kesempatan itu Elang pun menyatakan maksudnya untuk bisa mendapatkan bibit padi unggulan M400, ternyata sang jenderal menyiapkan.

“Pak Moeldoko, Ketua (HKTI) saya, memerintahkan saya untuk menanam M70D dan M400 ditanam di Halmahera Tengah, alhamdulillah sudah berhasil dan siap panen,” kata Elang.

Saat ini, ungkap Elang, di Halmahera Tengah sudah ditanam padi M70D dan M400 di 145 haktare sawah. Saat ini ada lahan kosong tersedia sebanyak 285 hektare dan siap ditanami bibit padi unggulan tersebut. Ke depan Pemerintah Kabupaten Halmaherah Tengah juga tengah merancang lahan baru seluas 10.000 haktare padi untuk di tanam.

“Halmahera Tengah siap menjadi pusat ketahanan pangan di Indonesia, karena itu kami siap menjaga ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Dengan panen padi bibit unggul M70D dan M400, menurut Elang, diharapkan ke depan pertanian akan menjadi lebih dinamis dan siap mengangkat ekonomi Halmahera Tengah.

padi varietas unggul M70D dan M400.

Ke depan, menurut Elang, Kabupaten Halmahera Tengah akan mengirim ahli-ahli pertanian ke Jepang, Vietnam maupun Thailand untuk mempelajari teknologi pertanian yang lebih modern.

Sehingga Halmahera Tengah ke depannya akan menjadi sentra pertanian unggulan di tanah air.

“Saya optimistis dengan kondisi Indonesia ke depan untuk terus bercocok tanam padi, dengan SDM yang kita siapkan, saya lebih optimis pertanian kita akan hidup, padi hasil produksi jauh lebih berkualitas. Perekonomian pun akan terangkat,” jelasnya.

Saat ini dari 52 desa di Halmahera Tengah, sudah terdapat 31 desa yang menjadi sentra produksi padi.

Perlahan namun pasti jumlah desa sentra produksi pun akan ditingkatkan untuk memastikan produksi padi Halmahera Tengah menjadi surplus.

Bupati Elang menjelaskan penyelenggaraan pangan Kabupaten yang dipimpinnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

Kabupaten Halmahera Tengah telah melakukan gerakan mendukung ketahanan pangan melalui penanaman pangan lokal yang tersebar di 52 desa.

Langkah ini dengan pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan lainnya, pemanfaatan lahan pekarangan merupakan salah satu upaya dalam menjawab persoalan stunting yang merupakan upaya strategis pemerintah guna mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif.

Upaya ini memerlukan investasi lintas sektor yang terintegrasi baik di tingkat pusat maupun di daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Program Cashless Payment Diarahkan Masuk Daerah Transmigrasi

YOGYAKARTA-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021

Pefindo Tetapkan Rating Subdebt BJBR Senilai Rp1 Triliun di Level Single A

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA (Single A)