JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan melemah, setelah kemarin ditutup menguat tipis sebesar 0,06 persen ke posisi 6.995.
Pergerakan IHSG di perdagangan Rabu (6/9) dibayangi oleh penurunan harga pada 278 saham, sedangkan sebanyak 240 saham tercatat menguat dan terdapat 241 saham yang tidak mengalami perubahan harga.
Nilai transaksi meningkat menjadi Rp10,19 triliun dibanding sehari sebelumnya yang hanya Rp8,63 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh organisasi research and trading saham, WH Project, IHSG belum berhasil menembus level 7.000, meskipun nilai transaksi mengalami peningkatan.
“Ini berarti, terjadi aksi profit taking,” kata analis WH Project, William Hartanto dalam riset harian untuk perdagangan Kamis (7/9).
Dia menjelaskan, adanya aksi ambil untung tersebut dimungkinkan sebagai langkah para pelaku pasar untuk mengamankan dana sebagai antisipasi terjadinya koreksi di market.
“Berapakah level aman IHSG semisal tidak berhasil menembus 7.000 lalu terjadi koreksi sehat? Menurut kami, batas aman tersebut berada pada 6.970,” ujar William.
Menurut William, apabila skenario koreksi terealisasi, maka WH Project akan menunggu pada level 6.970.
“Jika level ini bertahan, pembelian pada saham big caps dapat dilakukan, karena saham-saham ini berada pada area support yang kuat,” ucapnya.
Secara teknikal, sejauh ini belum ada indikator yang menunjukkan perubahan arah tren IHSG yang saat ini masih menguji level 7.000.
“Estimasi batas koreksi sampai dengan 6.970. Kami memproyeksikan, IHSG bergerak mixed dalam kecenderungan melemah, dengan range pergerakan di level 6.970-7.000,” jelas William.
Untuk perdagangan hari ini, WH Project merekomendasikan kepada para pelaku pasar agar mengakumulasi pembelian pada saham BRPT, NCKL, SNLK dan NELY.
