Ini Penjelasan Bos EXCL Terkait Kenaikan Pendapatan Per Kuartal III-2021

Tuesday 9 Nov 2021, 5 : 17 pm
by
Presiden Direktur & CEO EXCL, Dian Siswarini

JAKARTA-PT XL Axiata Tbk (EXCL) selama sembilan bulan pertama tahun ini, mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp19,8 triliun di tengah kompetisi industri telekomunikasi nasional yang semakin berat.

“Kami tetap berupaya keras untuk bisa melalui periode Kuartal III-2021 yang cukup berat, di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendor. Untuk itu, kami tetap melanjutkan digitalisasi secara end-to-end di hampir semua lini bisnis, antara lain dengan mengimplementasikan analisa berbasis artificial intelligence untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional,” kata Presiden Direktur & CEO EXCL, Dian Siswarini di Jakarta, Selasa (9/11).

Sebagaimana diketahui, selama sembilan bulan pertama 2021, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mampu mencatatkan kenaikan jumlah pendapatan menjadi Rp19,8 triliun dari Rp19,66 triliun pada periode yang sama di 2020.

Dian mengaku, EXCL berhasil menjaga pertumbuhan pendapatan secara berturut-turut dan sekaligus mempertahankan kinerja positif di sepanjang kuartal ketiga 2021.

Pencapaian tersebut ditandai dengan pendapatan yang bertumbuh sebesar 1,5 persen (quarter-on-quarter).

Sedangkan, EBITDA meningkat 1,5 persen (q-o-q), dengan tingkat margin yang sehat di atas 50 persen.

Selain itu, lanjut Dian, total pelanggan EXCL bertambah 1,2 juta selama periode kuartal ketiga tahun ini, dengan ARPU blended yang juga sehat sebesar Rp37 ribu.

Pendapatan data terhadap pendapatan layanan (service revenue) tercatat meningkat menjadi sebesar 95 persen, dengan penetrasi smartphone mencapai 92 persen dari total pelanggan.

Pencapaian pada kedua hal ini merupakan yang tertinggi di industri telko.

Menurut Dian, meskipun kompetisi industri tetap ketat, namun EXCL tetap melanjutkan investasi pada pembangunan jaringan data pita lebar.

Saat ini jaringan 4G XL Axiata telah menjangkau 458 kota/kabupaten yang ditopang oleh 69 ribu BTS 4G.

Saat ini total BTS (2G/3G/4G) yang dimiliki EXCL sebanyak 153 ribu unit.

“Kami tentunya tetap membangun jaringan untuk meningkatkan kualitas layanan, seiring dengan trafik yang juga terus meningkat. Di sisi produk, pada periode ini kami telah meluncurkan produk konvergensi yang pertama di Indonesia, bernama ‘XL Satu Fiber’ yang menawarkan banyak manfaat bagi pelanggan,” ucap Dian.

Dia memaparkan, XL Axiata mencatat total pendapatan selama periode Kuartal III-2021 sebesar Rp6,8 triliun, yang sebesar Rp6,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan.

Sehingga, total pendapatan sepanjang sembilan bulan pertama 2021 tercatat sebesar Rp19,8 triliun, dengan sebesar Rp18,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan.

EBITDA di Kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp3,4 triliun, dengan margin sebesar 50 persen.

Sementara itu, EBITDA di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini tercatat Rp9,9 triliun.

XL Axiata berhasil meraih laba di periode ini, yakni laba bersih di periode sembilan bulan pertama di 2021 sebesar Rp1,02 triliun, sedangkan laba bersih yang dinormalisasi tercatat sebesar Rp835 miliar.

Sepanjang Kuartal III-2021, biaya operasional meningkat 1 persen (q-o-q), antara lain biaya penjualan dan pemasaran yang meningkat karena pertumbuhan distribusi.

Selanjutnya, biaya infrastruktur meningkat, karena upaya perluasan jaringan yang terus dilakukan ke berbagai wilayah.

Biaya regulasi juga meningkat, karena kenaikan biaya frekuensi dan demikian juga dengan biaya overhead yang meningkat karena biaya konsultasi lebih tinggi sebagai akibat dari proyek yang sedang berlangsung.

Di sisi lain, biaya karyawan bisa dijaga tetap lebih rendah dan juga biaya interkoneksi maupun biaya langsung lainnya.

EXCL mencatat, pendapatan dari data di periode Kuartal III-2021 terus bertumbuh dan mencapai Rp6 triliun atau meningkat sebesar 2 persen (q-o-q).

Pencapaian ini sekaligus meningkatkan kontribusi pada total pendapatan layanan menjadi sebesar 95 persen atau meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 94 persen.

Pendapatan data ini tidak terlepas dari pertumbuhan trafik di sepanjang Kuartal III-2021 yang sebesar 10 persen (q-o-q) dari 1.572 PB menjadi 1.722 PB.

Jika menggunakan penghitungan selama periode sembilan bulan, maka trafik data meningkat sebesar 34 persen (year-on-year).

Dian menambahkan, XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah utang meningkat di periode sembilan bulan pertama tahun ini.

Utang kotor EXCL meningkat 25 persen (y-o-y) dan utang bersih meningkat 28 persen (y-o-y).

Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, meskipun menurun sebesar 26 persen menjadi Rp3,6 triliun, karena adanya peningkatan belanja modal (capex) untuk mendukung pembangunan jaringan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

Untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA juga masih baik, yakni mencapai 0,5x. EXCL tidak memiliki utang berdenominasi dolar AS.

Sebesar 70 persen dari pinjaman yang ada saat ini berbunga floating dan pembayarannya dikelola hingga dua tahun ke depan.

Guna dapat membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, kata Dian, EXCL telah membelanjakan capex yang lebih besar.

Hingga periode sembilan bulan pertama 2021, capitalized capex meningkat 25 persen (y-o-y) menjadi Rp6,4 triliun, sedangkan committed capex meningkat 24 persen (y-o-y) menjadi Rp4,5 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SJR Ingatkan Benny Kabur Jangan Asbun Minta Kapolri Dicopot

JAKARTA-Usulan anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman

Ini Lima Pilar ASEAN Community 2025

KUALA LUMPUR – Era baru Masyarakat ASEAN 2025 telah resmi disahkan