Jatuh Tempo di Kuartal III-2021, Dua Obligasi MDKA Diganjar Rating idA

Wednesday 9 Jun 2021, 7 : 56 pm
by
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA (Single A) terhadap dua Obligasi Berkelanjutan milik PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang akan jatuh tempo pada Kuartal III-2021.

Menurut analis Pefindo, Kresna Piet Wiryawan, dua obligasi yang memiliki peringkat idA tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2020 Seri A senilai Rp673,65 miliar yang jatuh tempo pada 7 Agustus 2021 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2020 Seri A senilai Rp149 miliar yang jatuh tempo pada 16 September 2021.

Kresna menyebutkan, masing-masing peringkat terhadap obligasi itu berlaku selama kurun 4 Juni-7 Agustus 2021 dan 4 Juni-16 September 2021.

Peringkat idA juga disematkan Pefindo kepada MDKA sebagai perushaaan, dengan outlook ‘Stabil’.

Lebih lanjut Kresna menyebutkan, MDKA berencana untuk membayar pbligasi yang akan jatuh tempo tersebut dengan menggunakan dana kombinasi dari kas internal dan pendanaan eksternal.

Per 31 Maret 2021, MDKA memiliki kas dan setara kas senilai USD277,4 juta.

Dia menjelaskan, Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang yang kuat atas Efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia.

“Walaupun demikian, kemampuan emiten mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan emiten yang peringkatnya lebih tinggi,” ujar Kresna.

Menurut dia, peringkat idA pada MDKA mencerminkan biaya tunai (cash cost) perusahaan yang rendah, ada potensi perolehan pendapatan yang lebih tinggi dari proyek Acid Iron Metal (AIM) dan permintaan emas yang tinggi.

“Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh sumber daya tambang yang terbatas, eksposur terhadap fluktuasi harga komoditas dan cuaca yang tidak menguntungkan, serta risiko pengembangan tambang di daerah baru,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bursa Asia Menguat Tipis

JAKARTA-Bursa AS kemarin ditutup menguat tipis 0.1% di tengah tidak

Kemendag Tetapkan HPE yang Dikenakan Bea Keluar

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2014 tentang