JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan induk bidang industri pertambangan bijih logam, sepanjang tahun 20223 berhasil mencatat pendapatan usaha US$1,707 miliar.
Ini melejit 96,21% dibandingkan pendapatan usaha sebesar US$869,88 juta pada 2022.
Mengutip laporan keuangan MDKA per Desember 2023 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI),dikutip Kamis (28/3/2024, laba kotor Perseroan tercatat US$145,68 juta, turun 11,53% dari tahun sebelumnya US$164,65 juta.
Ini disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendaptan (BPP) lebih besar dibandingkan peningkatan pendapatan usaha, yaitu sebesar 121,42%, dari US$705,23 juta menjadi US$1,561 miliar.
Beban umum dan administrasi Perseroan dapat ditekan hingga turun 7,78% menjadi US$48,93 juta dari US$53,06 juta.
Kendati begitu, laba usaha MDKA tetap tergerus sebesar 13,31% dari US$111,59 juta menjadi US$96,74 juta pada 2023.
Selain itu, beban keuangan bersih MDKA meningkat 81,26%, dari US$43,43 juta menjadi US$78,72 juta pada 2023.
Perseroan juga mencatat beban lain-lain bersih sebesar US$17,21 juta sepanjang tahun 2023.
Akibatnya, laba sebelum pajak MDKA merosot sebesar 86,28% dari US$89,94 juta pada 2022 menjadi US$12,34 juta pada 2023.
Berbagai hal di atas, menyebabkan emiten beraset US$3,96 miliar per 31 Desember 2023 ini merugi di tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$20,66 juta (US$0,0009 per saham) pada 2023.
Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan tahun 2022 Perseroan mampu melaba US$58,42 juta (US$0,0025 per saham).