Jokowi dan Pengkhianatan Agenda Reformasi ’98

Sunday 19 Nov 2023, 10 : 25 pm
by
karikatur/suarakampus.com

Oleh: Saiful Huda Ems

Memuji Jokowi dibilang memuja Jokowi, mengkritisi Jokowi dibilang menghujat dan membenci Jokowi, terus mau kalian ini apa?

Hari gini masih mau mendewa-dewakan orang, sudah tidak zamannya lagi.

Ini sudah di abad modern, bukan lagi di zaman Romawi.

Kekaguman dan kewaspadaan, harus diletakkan secara proporsional, berimbang.

Pada awalnya saya mengapresiasi cara berpolitik Jokowi.

Ia saya lihat cerdas dan tangkas dalam bermanuver politik. Bahkan saya pernah nyaris menganggap Jokowi sudah hafal benar strategi perang Sun Tzu, Gao Yuan, Salman Al Farisi dll yang hebat dan memukau.

Langkah-langkah politiknya Jokowi dahulu nyaris seperti yang dikatakan oleh Sun Tzu, ahli strategi perang Tiongkok klasik: Haluslah agar kau tak teraba, misteriuslah agar kau tak terlihat, maka akan kau kuasai lawan-lawanmu !.

Diamlah seperti gunung dan menyeranglah seperti angin !.

Ada lagi strategi, pukul rumput kagetkan ular dan sembunyikan kekuatanmu dihadapan musuhmu. dll.

Pokoknya gaya politik Jokowi dulu sangat hebat, makanya Jokowi membuat tidak berdaya lawan-lawan politiknya, hingga kemudian mereka satu persatu menyerah.

Namun belakangan saya perhatikan Jokowi mulai lupa diri.

Sanjungan demi sanjungan yang ditujukan padanya membuat jiwanya terbebani, maka Jokowi seolah ingin terus menunjukkan kehebatan berpolitiknya itu, dengan cara mempersiapkan anaknya untuk menjadi penerusnya.

Celakanya Jokowi ini masih menjabat sebagai Presiden.

Saat Jokowi mengangkat anak dan menantunya untuk menjadi Walikota, menjadi Ketua Umum PSI, adik iparnya menjadi Ketua MK dan terakhir anaknya menjadi Cawapres, ada hal yang dilanggar disana, yakni etika politik bersama penyalahgunaan berbagai fasilitas negara yang melekat pada dirinya sebagai seorang Presiden.

Inilah yang membuat kita harus mengkritisinya, kecuali nalar dan nurani kita sudah mati selamanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Nasdem Usulkan Sultan Mahmud Riayat Jadi Pahlawan Nasional

JAKARTA-Pahlawan nasional terbuka kemungkinan akan terus bertambagh. Padahal hingga saat

Telan Biaya Rp27,2 Miliar, PUPR Resmikan Tiga Rusun Santri/Mahasiswa Pekalongan

PEKALONGAN–Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan