Kebijakan Pangan Lebih Bersifat Sporadis

Friday 6 Sep 2013, 4 : 34 pm
tempo.co

JAKARTA-Fluktuasinya harga pangan, mulai dari daging sapi hingga kedelai dan lainnya di dalam negeri menandakan kebijakan pertanian yang diambil tidak fundamental. “Bahkan kebijakan itu, hanya berlaku sekitar 6 tahun-10 tahun.  Artinya, kebijakan itu sifatnya lebih sporadis, disisi lain juga tidak didukung faktor kepemimpinan,”  kata pengamat ekonomi Aris Yunanto, dalam diskusi “Menjaga Ketahanan Pangan” bersama  Wakil Ketua Komite 2 DPD RI, Abdul Azis dan Wakil Ketua Komisi IV DPR, Firman Subagyo di Jakarta, Jumat,(6/9).

Makanya, kata Aris lagi, kebijakan pemerintah itu belum terlihat mendukung sektor pangan. Pada 2006, sambung Aris, terlihat perang antara sektor pangan dan energi. Nah, pada 2013 ini, perang itu justru bertambah, yakni pangan, energi dan pakan ternak.

Baca juga :  Kenaikan Upah Buruh Harus Dibawah 8%

Pasca reformasi dan ditandatanganinya letter of Intens dengan IMF, lanjutnya, orang Indonesia lebih suka berdagang atau menjadi makelar ketimbang bertani. “Lebih suka impor dan impor, ketimbang bertani,” ucapnya.

Padahal, lanjut Dosen FEUI ini, pemerintah memiliki banyak BUMN, termasuk BUMN pertanian  yang nota bene merupakan kepanjangan tangan pemerintah. Sehingga implementasinya di lapangan, BUMN ini memiliki previlage. “Tapikan hanya beberapa saja BUMN yang diurusi, lainnya tidak,”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaMoneter.com. Mari bergabung di Channel Telegram "BeritaMoneter.com", caranya klik link https://t.me/beritamoneter, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Agus Eko

Adalah wartawan senior di Indonesia. Karya-karya jurnalisnya sangat menarik dan memberikan pandangan mendalam terhadap berbagai isu terkini.

Komentar


HI THERE!

Eu qui dicat praesent iracundia, fierent partiendo referrentur ne est, ius ea falli dolor copiosae. Usu atqui veniam ea, his oportere facilisis suscipiantur ei. Qui in meliore conceptam, nam esse option eu. Oratio voluptatibus ex vel.

Wawancara

BANNER

Berita Populer

Don't Miss

Uang

September 201, Jumlah Rekening Pada Bank Umum Naik

JAKARTA-Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening pada 111 bank

Kenaikan BBM Dorong Meningkatnya Inflasi November

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi November 2014 meningkat dibandingkan dengan