“Kami menginginkan back-office berjalan lebih efisien,” ujar Margeret.
Mergeret menyebutkan, saat ini KSEI berupaya menjalankan fungsi dan peran sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan Self Regulatory Organization (SRO) bersama BEI dan PT Kliring Penjaminan Efek Inonesia.
Dia menyatakan, fokus pengembangan KSEI memang meliputi tiga rencana strategis, yakni proyek pengembangan sistem utama, perluasan sinergi Fasilitas AKSES dengan perbankan dan sistem reksadana terpadu (S-Invest).
“Sekarang sudah ada sembilan bank administrator RDN (Rekening Dana Nasabah), sehingga akan memudahkan investor untuk berinvestasi di pasar modal. Kami juga sudah memiliki fasilitas penyelesaian transaksi melalui Bank Indonesia,” tutupnya. (TMY)