Laba Telkom Indonesia Naik 18,35% pada 2023

Monday 25 Mar 2024, 10 : 43 am
Ilustrasi

JAKARTA – PT Telkom Indonesia  Tbk (TLKM) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 24,56 triliun (Rp 247,92  per saham) pada 2023, tumbuh 18,34% jika dibandingkan Rp20,75 triliun (Rp 209,49 per saham) pada tahun 2022.

Menurut  laporan keuangan TLKM per Desember 2023, dikutip Senin (25/3/2024), pendapatan bersih TLKM mencapai Rp149,21 triliun pada 2023, meningkat 1,29 %, dari Rp 147,31 triliun pada tahun 2022.

Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika menyumbang Rp 90,82 triliun (60,86%), disusul IndiHome mengkontribusi Rp 28,78 triliun, pendapatan telpon Rp 9,09 triliun, jasa interkoneksi Rp 9,06 triliun, dan lainnya Rp 6,18 triliun.

Kenaikan pendapatan TLKM, disertai peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi sebesar 4,01% jadi Rp 39,71 triliun, beban karyawan dan beban umum dan administrasi, masing-masing naik 6,84% jadi Rp 15,92 triliun dan 4,18% ke Rp 6,09 triliun.

Adapun beban penyusutan dan amortisasi TLKM turun 1,78% jadi Rp 32,66 triliun, dari Rp 33,25 triliun pada tahun 2022.

Namun emiten badan usaha milik negara (BUMN) operator jasa telekomunikasi beraset Rp 287,04 triliun per Desember 2023 itu mencatatkan laba usaha Rp 44,38 triliun pada 2023, naik 12,13% dibanding Rp 39,58 triliun pada 2022.

Total liabilitas TLKM per Desember 2023 sebesar Rp 130,48 triliun, naik 3,6% dari Rp 125,93 triliun per Desember 2022.

Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp 71,58 triliun, dan liabilitas jangka panjang Rp 58,91 triliun. Adapun jumlah ekuitas TLKM per Desember 2023 sebesar Rp 156,56 triliun.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pengusaha Digembleng Strategi Ekspor ke Uni Eropa dan RRC

JAKARTA-Kementerian Perdagangan menggembleng ratusan pengusaha Indonesia agar semakin tangguh meningkatkan

Siap Ekspor! KOPITU dan Pemkot Denpasar Tandatangani MOU Kemitraan

DENPASAR-Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) dan Pemerintah