Mengetuk Hati Lembaga Survei

Monday 20 Nov 2023, 6 : 59 pm
Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani

Ajakan damai menjadi isu demokrasi dan keadilan Pemilu, karena mengkritik kandidat dianggap bikin gaduh, mendorong netralitas berpotensi berhadapan dengan hukum, mengoreksi dan menjadikan isu pelanggaran konstitusi dan politik dinasti dianggap bikin gaduh dan menebar hoax.

Lalu situasi damai dan teduh itu ditujukan untuk apa?

Berbagai keprihatinan ini menjadi kegelisahan publik dan terus akan mewarnai Pilpres dan Pemilu 2024.

Keprihatinan ini kini bertransformasi menjadi ketakutan dan teror demokrasi yang mengancam kebebasan sipil.

Transformasi destruktif ini akan semakin kencang karena posisi benturan kepentingan penguasa dengan kandidat tertentu, sehingga akan sulit menjadi wasit yang netral, sulit menjadi tuan rumah pertandingan yang ramah, meski berulang kali menjamu makan bersama.

Setara Institute, sebagai salah satu lembaga yang juga sering melakukan survei, mengetuk hati para kolega untuk mengembalikan posisi survei sebagaimana tujuan asalnya.

Bukan hanya standar etik yang dipedomani tetapi juga ada nilai kebajikan yang dipromosikan.

Demi keadilan Pemilu, Setara Institute juga mendorong netralitas genuine yang didukung oleh sistem, standar operasi, dan penyikapan atas dugaan pelanggaran alat-alat negara secara transparan dan berkeadilan.

Langkah ini akan efektif hanya jika dimulai dari Presiden Jokowi.

Penulis adalah Ketua Badan Pengurus SETARA Institute & Dosen Hukum Tata Negara UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

60% UKM Indonesia Dikelola Oleh Wanita

SURABAYA-Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam

Kisah Sopir Angkot di Tangsel Melawan Mafia Tanah

TANGERANG-Menjadi korban mafia tanah, Muhammad Syahril (55), bersama adik dan