Menyongsong 2030, Indonesia Perlu Pemimpin Ekonom

Wednesday 19 Oct 2022, 11 : 59 pm
by
Anthony Budiawan - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS)

Oleh: Anthony Budiawan

Ekonomi Indonesia diujung tanduk. Kurs rupiah mendekati, bahkan tembus, Rp15.500 per dolar AS, menuju Rp16.000. Pemerintah sepertinya tidak berdaya.

Ini baru tahap awal. Kondisi ekonomi akan lebih buruk di tahun-tahun mendatang, menjelang pemilu dan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Ekonomi dunia akan masuk resesi, mungkin bisa berkepanjangan, hingga tahun 2024.

Karena suku bunga dunia, termasuk Indonesia, akan terus naik hingga inflasi terkendali.

Kenaikan suku bunga akan menekan ekonomi, investasi akan turun, konsumsi akan turun. Ekonomi menuju kontraksi.

Apakah calon presiden yang akan ikut kontestasi pilpres 2024 menyadari bahaya ekonomi tersebut? Apakah mereka dapat mengatasinya dengan cepat?

Apakah mereka siap mengatasi ekonomi yang akan masuk resesi, serta mengatasi utang pemerintah yang naik terus, mendekati Rp9.000 triliun pada akhir 2024?

Masa depan Indonesia diujung tanduk.

Sistem politik presidential threshold 20% menghalangi para calon pemimpin nasional terbaik untuk ikut partisipasi dalam pilpres.

Memalukan dan sekaligus menjadi skandal besar bangsa ini.

Tantangan utama Indonesia dalam beberapa tahun ke depan adalah ekonomi.

Maka itu, pemahaman ekonomi sangat kritikal bagi calon presiden 2024, agar dapat membawa bangsa ini keluar dari resesi secepatnya.

Salah satu orang tersebut adalah Rizal Ramli, yang memiliki semua persyaratan dan kualifikasi sebagai calon presiden. Yang tidak dimiliki olehnya hanya kuota presidential threshold 20%.

Sekali lagi, sungguh memalukan, dan skandal besar, kalau Rizal Ramli tidak dapat ikut kontestasi pilpres 2024, akibat sistem demokrasi “kriminal” presidential threshold 20%.

Penulis adalah Managing Director Political Economy and Policy Studies(PEPS) di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hasto Luruskan Isu Penggeledahan Kantor DPP PDI Perjuangan

JAKARTA-Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meluruskan simpang

“Restu” Paloh-Airlangga, Sahroni-Airin Diminta Perbanyak Aktivitas Sosial Kemanusian di Masyarakat

JAKARTA-Ketua DPP Partai Nasdem A Efendi Choirie mengakui pasangan cagub