“Investasi ini akan direalisasikan dalam periode lima tahun, yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia,” jelas Menteri yang akrab disapa AGK tersebut.
Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia.
“Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya. Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia,” paparnya.
Sementara itu, saat pidato pada pelepasan perdana ekspor Isuzu Traga, Presiden Joko Widodo menyampaikan, pemerintah menargetkan bisa mengatasi current account deficit dalam jangka waktu 4-5 tahun ke depan.
Sektor otomotif diharapkan mampu berkontribusi besar pada target tersebut.
“Sehingga Indonesia bisa menjadi production hub bagi otomotif untuk diekspor ke semua negara,” papar Presiden yang akrab disapa Jokowi itu.
Jokowi mengatakan, pada tahap awal ekspor Isuzu hingga akhir tahun 2020, ditargetkan menyentuh angka 6.000 unit.
Dengan potensi nilai ekspor sebesar 66 juta dollar AS per tahun hingga akhir 2020.
Presiden berharap angka tersebut, menjadi salah satu titik tolak peningkatan daya saing industri otomotif Tanah Air.
“Saat ini ekspor hanya ke Filipina saja, dan saya harap jumlah tersebut akan terus bertambah paling tidak hingga tiga tahun mendatang dengan sasaran 20 negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, hingga Afrika,” tegasnya.
Pada kesempatan itu pula, Presiden mengapresiasi langkah ekspor PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) karena sudah sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekspor dan menurunkan impor.
Berdasarkan data Gaikindo, total ekspor kendaraan secara utuh sepanjang 10 bulan tahun ini berjalan mencapai 275.364 unit. Jumlah ini meningkat 28,2% dibandingkan ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 214.743 unit.