JAKARTA-Kementerian Perindustrian terus meningkatkan peran aktif dan kontribusinya dalam Kerjasama Selatan-Selatan (KSS), yang merupakan wadah kerjasama di antara negara-negara berkembang dengan tujuan tercapainya kemajuan pembangunan dan diperolehnya keuntungan bersama (mutual benefit). Peresmian Sekretariat KSS Kemenperin-UNIDO diselenggarakan secara back to back dengan penandatanganan perjanjian kerjasama teknis antara Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional (KII) Kemenperin dengan UNIDO yang dilakukan oleh Dirjen KII Agus Tjahajana dan Country Representative UNIDO Indonesia Office Shadia Bakhait.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun saat Peresmian Sekretariat Kerjasama Selatan-Selatan Kementerian Perindustrian – United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (3/7).
Menurut Wamenperin, pembentukan Sekretariat KSS Kemenperin-UNIDO merupakan tindak lanjut dan implementasi Memorandum of Understanding Kemenperin dengan UNIDO tentang kerjasama industri selatan-selatan yang ditandatangani pada 4 Desember 2007. Kerjasama ini menyepakati tentang kerjasama dalam pertukaran pengalaman, menjalin jejaring kerjasama, pemberantasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat, penguatan sistem inovasi lokal dan nasional, memperkuat industri kecil dan menengah melalui pertukaran pengalaman, serta promosi penggunaan energi dan teknologi berkelanjutan bidang industri. “Dalam implementasi KSS, Indonesia telah berperan aktif dengan menyelenggarakan ratusan kerjasama teknik kepada negara-negara berkembang, antara lain melalui pelatihan, pengembangan kapasitas (capacity building), transfer teknologi, dan pertukaran tenaga ahli.” Kata Wamenperin.