Perlambatan Ekonomi Masih Berlanjut di Triwulan II-2014

Tuesday 5 Aug 2014, 9 : 21 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 tercatat 5,12% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2014 sebesar 5,22% (yoy).

Realisasi pertumbuhan PDB ini sedikit lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia (BI).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menilai perlambatan tersebut disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ekspor yang terutama terjadi pada komoditas berbasis sumber daya alam.

Sebagian ekspor barang tambang masih terhenti akibat kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah, sementara ekspor komoditas batu bara dan CPO menghadapi pelemahan permintaan.

“Dari sisi domestik, perlambatan pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari terkontraksinya belanja pemerintah dan kegiatan investasi nonbangunan,” jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/8).

Dia menjelaskan penangguhan penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) mengakibatkan turunnya belanja barang dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kontraksi konsumsi pemerintah.

Sementara itu, pertumbuhan investasi nonbangunan yang negatif terutama disebabkan oleh investasi alat angkutan luar negeri yang masih kontraksi sejalan dengan kinerja ekspor tambang yang belum membaik.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga yang masih kuat antara lain sebagai dampak dari pelaksanaan Pemilu, sebagaimana tercermin pada membaiknya kinerja industri makanan minuman dan industri kertas.

Investasi bangunan juga masih tumbuh cukup baik. Sementara itu, impor yang menurun akibat moderasi permintaan domestik membantu mengurangi tekanan eksternal akibat penurunan ekspor.

BI memandang bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2014 tersebut masih sejalan dengan langkah pengelolaan stabilisasi makroekonomi yang dilakukan oleh BI bersama Pemerintah selama ini, terutama untuk mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan.

“BI akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal dan memastikan agar dinamika perekonomian nasional ke depan berjalan dengan sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Total Aset Koperasi di Jatim Capai Rp 24 Triliun

SURABAYA-Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, RB Fattah Yasin mengatakan,

CBA: Kasus RJA DPR RI Jangan Hanya Pegawai Sekjend, Tapi Harus Melebar ke Anggota DPR

JAKARTA-Center for Budget Analysis (CBA) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)