JAKARTA-Manajemen PT Petrosea Tbk (PTRO) melaporkan, Perseroan berhasil memperoleh kontrak baru dari BP Berau Ltd senilai Rp4,6 triliun pada Kamis (01/2/2024).
Demikian dikemukakan oleh Anto Broto, Sekretaris Perusahaan PTRO dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Senin (05/2/2024).
Menurut Anto, kontrak PTRO itu meliputi pengerjaan awal desain perencanaan, pengadaan barang, dan konstruksi (onshore early works engineering, procurement, and construction (EPC) untuk dua proyek.
Yakni proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS dan dan proyek Tangguh Onshore Compression (UCC).
“Nilai kontrak PTRO tersebut mencapai Rp4,6 triliun, dengan jangka waktu pengerjaan selama 24 bulan,” tulis Anto dalam keterangan tertulisnya.
Kontrak tersebut, papar Anto, akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional, peningkatan kinerja keuangan, serta kelangsungan usaha PTRO.
Per September 2023, PTRO membukukan pendapatan sebesar US$417,78 juta, naik 27,03% dari US$329,66 juta pada periode sama 2022.
Bisnis penambangan menyumbang US$268,89 juta, penjualan batu bara US$1,67 juta, konstruksi dan rekayasa US$115,4 juta, jasa US$30,91 juta, dan lain-lain US$1,89 juta.
Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban usaha langsung sebesar 38,4% menjadi US$363,69 juta, dari US$262,78 juta pada Januari-September 2022.
Akibatnya, laba PTRO yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 65,53% menjadi US$10,57 juta dari US$30,77 juta per September 2022.
