Akan tetapi, dengan beralihnya PPRE ke sektor mining, otomatis tidak berimbas pada tahun politik, karena smelter telah dibangun.
Produksinya juga pasti membutuhkan ore dan PPRE merupakan kontraktor mining yang memproduce ore getting, sehingga PPRE optimis dengan masuk ke industry mining bisnisnya bisa terjaga dengan baik.
“Kontrak yang ditargetkan di tahun depan mencapai Rp8 triliun dan Rp5,2 triliun berasal dari sektor mining. Tahun depan, PPRE menargetkan penjualan dari order book tahun ini dan perolehan kontrak baru di tahun 2024 sekitar Rp5,9 triliun. Ini terdiri dari Rp4,3 triliun dari project-project carry over tahun 2023 dan Rp1,5 triliun dari project-project di tahun 2024,” katanya. (ANES)